Sebut Ada Dugaan Kerusakan Autothrottle, Pengacara Korban Sriwijaya Air SJ 182 Bakal Gugat Boeing
Sejumlah korban Sriwijaya Air SJ 182 bakal mengajukan gugatan ke pabrikan pesawat Amerika Serikat, Boeing.
Penulis: Daryono
Editor: Gigih
Pertama, dengan terlalu mengandalkan peralatan otomatis dalam mengendalikan pesawat maka tingkat kewaspdaan seorang pilot pasti tidak berada dalam kondisi yang sama apabila dia tidak menggunakan peralatan otomatis.
Yang kedua adalah keterampilan dasar dari seorang pilot hanya akan dapat terjaga dengan baik apabila pilot sering melakukannya dalam menerbangkan pesawat sehari-hari.
Baca juga: 49 Korban Sriwijaya Air SJ-182 Sudah Berhasil Diidentifikasi Tim DVI Polri, Ini Daftar Namanya
Baca juga: Putrinya Mengigau Ayahnya Naik Pesawat Jatuh, Jasad Rion Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi
Dipastikan dengan terlalu seringnya pilot mengandalkan peralatan kemudi otomatis telah menyebabkan pilot jarang memperoleh kesempatan menerbangkan pesawat secara manual.
Itu semua akan berakibat menurunnya keterampilan Pilot dalam menerbangkan pesawat.
(Selengkapnya tulisan Chappy Hakim bisa anda baca di tautan ini)
KNKT Berhasil Unduh Data FDR Sriwijaya Air SJ 182
Hingga saat ini, publik masih menunggu hasil investigasi KNKT untuk mengetahui penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.
Perkembangan terakhir, KNKT telah berhasil mengunduh perekaman data penerbangan dari Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, saat ini data tersebut telah berhasil diunduh dan sedang dipelajari isinya.
"Ada 330 parameter dan semua dalam kondisi baik, saat ini kita akan pelajari lebih lanjut," ujar Soerjanto dalam keterangannya, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: Balita Viral Pemilik Jaket Minnie Mouse dan Ibunda yang Hamil Diketemukan, Pilot Afwan Masih Misteri
Baca juga: Kisah Okky Korban Sriwijaya Air SJ 182, Jenazahnya Terindentifikasi Bertepatan dengan Tanggal Jadian
Black box FDR pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sendiri ditemukan pada 12 Januari 2021 dan langsung diserahkan kepada KNKT oleh penyelidikan lebih lanjut.
Sebelumnya Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Capt Nurcahyo Utomo, telah menerima Crash Survivable Memory Unit (CSMU) yang merupakan bagian dari kotak hitam (black box) yang paling tahan benturan ataupun panas hingga suhu 1.000° C selama 1 jam.
Setelah menemukan perangkat FDR tersebut, kemudian mengeluarkannya dari kotak air dan modul memori tersebut telah dibersihkan serta masuk ke dalam proses pengeringan dengan oven khusus selama delapan jam.