Panglima TNI Sebut Pandemi Masih Belum Bisa Dikendalikan
Panglima TNI menyebutkan pandemi Covid-19 belum dapat dikendalikan di Indonesia karena rata-rata kasus baru tembus hingga 12 ribu per hari.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebutkan pandemi Covid-19 masih belum dapat dikendalikan di Indonesia.
Hal itu ditandai dengan terus meningkatnya angka penularan kasus positif Covid-19.
Dia pun menjelaskan peningkatan penularan Covid-19 masih terasa di awal tahun 2021. Bahkan pada sepekan terakhir, rata-rata kasus baru tembus hingga 12 ribu per hari.
"Memasuki awal tahun 2021 kita lihat bahwa pertambahan kasus Covid-19 terus meningkat sepanjang 20-29 Januari 2021 saja bahwa rata-rata terdapat lebih dari 12.000 kasus positif baru setiap hari. Pada Selasa 2021 jumlah kumulatif kasus positif Covid menembus angka 1 juta kasus," kata Hadi dalam diskusi daring, Sabtu (30/1/2021).
Baca juga: Panglima TNI: 35.037 Personel Akan Terima Vaksin Covid-19
Ia menuturkan kenaikan penularan Covid-19 juga diiringi dengan peningkatan jumlah angka kematian pasien.
Bahkan Indonesia telah masuk ke urutan 12 tertinggi di dunia.
"Kenaikan angka tersebut diikuti dengan kenaikan angka jumlah kematian sesuai data dengan WHO jumlah data kematian Covid dalam sepekan terakhir menjadi yang tertinggi di Asia dan berada di urutan 12 di dunia. Fakta ini membuktikan bahwa pandemi masih belum dapat dikendalikan," jelasnya.
Untuk itu pihaknya mendukung mengupayakan program vaksinasi nasional yang digagas pemerintah.
Target pada Maret 2022, sudah ada 181 juta orang penerima vaksin.
"Maka dimulailah vaksinasi nasional ditargetkan 181 juta penduduk yang berusia diatas 18 tahun. Kurang lebih sama dengan 70% dari populasi penduduk Indonesia dan pemerintah menetapkan 181 juta orang untuk divaksinasi hingga Maret 2022 untuk mencapai ke kekebalan kelompok atau herd imunity," jelasnya.
Baca juga: Panglima TNI Turunkan 9.176 Vaksinator Bantu Program Vaksinasi Nasional
Terkait program vaksinasi nasional itu, Hadi menyatakan telah menurunkan sebanyak 9.176 vaksinator Covid-19 yang berasal dari personel TNI.
Hadi menyampaikan ribuan vaksinator tersebut berasal dari tenaga dokter hingga perawat yang dimiliki oleh TNI.
Ia menuturkan penambahan tenaga kesehatan menjadi kebutuhan dalam program vaksinasi nasional.
"Saat ini penambahan jumlah tenaga kesehatan TNI juga menjadi kebutuhan yang sangat mendesak dan TNI telah melakukan pendataan registrasi dan verifikasi tenaga kesehatan TNI yang akan bertugas sebagai vaksinator meliputi tenaga profesi dokter perawat dan bidan dan tercatat TNI sudah menyiapkan tenaga kesehatan nya sebanyak 9176 vaksinator dari anggota TNI," tandasnya.