Abu Janda Tegaskan Cuitan 'Islam Arogan' Merupakan Balasan Atas Tweet Provokatif Tengku Zul
Permadi Arya alias Abu Janda memberikan klarifikasi terkait cuitan 'Islam Arogan' yang kini membikin gaduh jagat media sosial.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pegiat Media Sosial (Medsos) Permadi Arya alias Abu Janda memberikan klarifikasi terkait cuitan 'Islam Arogan' yang kini membikin gaduh jagat media sosial.
Awalnya Abu Janda menjelaskan, bahwa cuitan tersebut tersebut merupakan komentar balasan atas Tweet Ustaz Tengku Zulkarnaen yang menyebut bahwa 'Minoritas di negeri ini arogan ke mayoritas.'
"Itu adalah tweet yang saya tujukan kepada ustaz Tengku Zulkarnaen, ketika saya mengatakan arogan, itu karena saya merespon tweet provokatif Tengku Zulkarnaen yang mengatakan bahwa minoritas di negeri ini arogan ke mayoritas," ucap Abu Janda di Mabes Polri, Jakarta, Senin (1/2/2021).
"Jadi di situlah keluar kata arogan itu," imbuh pegiat medsos tersebut.
Baca juga: Diperiksa Polisi Terkait Tweet Islam Arogan, Abu Janda: Di Luar Perkiraan Saya
Mengenai cuitan Islam berasal dari Arab, kata Abu Janda, juga ditujukan untuk Tengku Zulkarnaen secara pribadi.
Aliran Islam yang dianut oleh Tengku Zul merupakan Islam transnasional yang bernama Salafi Wahabi.
"Ketika saya mengatakan Islam sebagai agama yang datang dari Arab, itu saya tujukan kepada ustaz Tengku Zul," ucap Abu Janda.
"Aliran Islamnya si Teuku Zulkarnain, aliran yang memang datangnya belakangan dari Arab, Islam transnasional yang namanya Salafi Wahabi itu," sambung Abu Janda.
Abu Janda menjelaskan, cuitan Islam Arogan bukanlah berada di lini masa akun Twitternya.
Melainkan berada di kolom komentar Tweet yang dibuat oleh Tengku Zulkarnaen.
"Jadi bukan di timeline saya, lalu kemudian ada yang mampir ke kolom komentar," jelas Abu Janda.
Namun demikian, lanjut Abu Janda, ada orang yang secara sengaja menghilangkan Tweet provokatif Tengku Zulkarnaen.
Hal tersebut membuat seolah-olah Abu Janda bermaksud berkomentar buruk tentang Islam.
"Ada yang lalu screenshot dan memotong atau menghilangkan bagian tweet-nya Tengku Zulkarnaen itu, yang membuat akhirnya tweet aku kehilangan konteks, seolah-olah aku punya niat untuk berkomentar buruk tentang Islam atau menggeneralisir semua Islam seperti itu," pungkas Abu Janda.