Marzuki Alie dan Moeldoko Beri Tanggapan saat Namanya Disebut Terlibat dalam Kudeta Partai Demokrat
Marzuki Alie dan Moeldoko buka suara saat nama mereka disebut terlibat dalam kudeta Partai Demokrat. Ini respons mereka.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu justru menantang balik pihak-pihak yang menudingnya untuk membuktikan tuduhan tersebut.
"Buktikan sajalah, tapi kalau enggak bisa membuktikan, harus ada sanksinya juga," kata Marzuki saat dihubungi, Selasa (2/2/2021).
Ia mengatakan, apabila tudingan tersebut tak terbukti, pihak-pihak yang menuduhnya mesti mengundurkan diri dari partai.
"Mereka sebaiknya mundur karena sudah fitnah," ujar dia, dikutip dari Kompas.com.
Mantan Ketua DPR tersebut pun mengaku tidak kenal dengan politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik yang menyebut namanya terlibat dalam upaya 'kudeta' di tubuh Partai Demokrat.
"Enggak kenal dengan Rachland Sidik," kata dia.
Pun saat dikonfirmasi Tribun Sumsel, ia juga membantah dirinya ikut dalam upaya menggoyang 'kudeta' jabatan AHY.
Saat ini, Marzuki tengah sibuk dalam hal pendidikan karena ada ribuan mahasiswa yang dididiknya.
Marzuki juga mengaku tidak ambil pusing jika namanya dikait-kaitkan karena sudah biasa.
"Kalau disebut-sebut (nama Marzuki Alie) dari dulu disebut-sebut, karena seksi nama Marzuki Alie itu. Kalau tidak ada nama Marzuki Alie, gerakan itu kurang menarik."
"Jadi disebut nama Marzuki Alie, tapi biarkan saja," kata Marzuki Alie yang saat dihubungi tengah berada di Surabaya.
Ia pun menyayangkan ada anggapan soal 'kudeta' pucuk pimpinan partai berlambang Mercy tersebut.
Sebab istilah kudeta di dalam partai itu tidak ada, tapi lebih di kalangan militer.
"Kudeta itu mana? istilah kudeta didalam partai dan itu tidak ada lah," ucapnya.
Marzuki pun kembali menegaskan tidak ingin lagi bergelut di dunia politik, tapi di dunia pendidikan.
Sebab selama di dunia politik, ia sudah meraih karier tertinggi sebagai Ketua DPR RI.
Marzuki pun mengingatkan kepada pengurus partai Demokrat yang ada untuk bisa mengatasinya dan tidak berpikiran pendek menyikapinya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati, Tribun Sumsel/Arief Basuki Rohekan, Kompas.com/Ardito Ramadhan/Nicholas Ryan Aditya)