Moeldoko Singgung LBP saat Ditanya Kudeta Partai Demokrat, Rocky Gerung: Mungkin Dijadikan Jembatan
Kepala Staf Presiden Moeldoko sempat singgung Menko Luhut saat ditanya soal kudeta Partai Demokrat, Rocky Gerung: Mungkin Dijadikan Jembatan.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
"Sehingga Pak Jokowi suruh nanti pak Luhut atau siapa mengatakan, udah-udah dibereskan ternyata itu urusan sendiri Pak Moeldoko," tanggap Rocky.
Baca juga: Moeldoko Sindir AHY: Dipilih Aklamasi Kenapa Takut Ya?
Baca juga: Tanggapi Tudingan AHY Terkait Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko: Kenapa Mesti Takut Dia?
Rocky berharap, kedepannya tak ada nama lain yang akan disebutkan Moeldoko.
Sebelumnya, Rocky menilai sikap Moeldoko menyebut nama Luhut sebagai upaya cari perlindungan.
"Pak Moeldoko ini berupaya untuk cari pelindung, tapi caranya itu anakronis, kalau istilahnya," tutur Rocky.
Ia menuturkan, persoalan pertemuan Moeldoko dengan Luhut merupakan dua hal yang berbeda.
"Bahwa itu persoalan lain dengan maksud yang lain, karena itu jangan terlalu banyak cari-cari alibi Pak Moeldoko," lanjutnya.
Istana Enggan Tanggapi Surat AHY kepada Jokowi soal Isu Kudeta Partai Demokrat: Itu Internal Partai
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membenarkan pihak Istana telah menerima surat dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Adapun, surat tersebut ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang isu pengambilalihan kepemimpinan AHY.
Diduga, pengambilalihan ini melibatkan pejabat penting di lingkaran dekat Presiden dan menyeret nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Baca juga: Kader Partai Demokrat Jawa Barat Sebut Istana Kena Prank, Begini Penjelasannya
Baca juga: Demokrat : Kader Diundang Moeldoko Akan Diberikan Dana Tanggap Bencana Alam, Tapi Malah Bicara KLB
"Iya benar kami sudah menerima surat dari Pak AHY yang ditujukan kepada Pak Presiden."
"Diantar langsung oleh Pak Sekjen Partai Demokrat," kata Pratikno dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/2/2021).
Kendati telah menerima surat tersebut, Pratikno menyebut pihaknya tidak akan menjawab surat dari putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu.
"Dan kami rasa kami tidak perlu menjawab surat tersebut," jelas Pratikno.