Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Balitbang Demokrat Catat Ada 4200 Lebih Artikel Terkait Isu 'Kudeta' 

"Kalau ada 615 artikel setiap hari itu berarti rata-rata sekitar hampir 30 artikel per jam," lanjutnya.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Balitbang Demokrat Catat Ada 4200 Lebih Artikel Terkait Isu 'Kudeta' 
Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat mencatat ada 4200 lebih artikel yang memuat pemberitaan tentang Partai Demokrat setelah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan isu kudeta terhadap partai tersebut.

Kepala Balitbang DPP Demokrat Tomi Satryatomo mengungkapkan, riset yang dilakukan sejak 31 Januari hingga 6 Februari itu menunjukkan rata-rata ada 615 artikel per hari tentang Partai Demokrat maupun AHY.

Baca juga: Demokrat: Sejak Konferensi Pers AHY, Upaya Peretasan terhadap Kami Meningkat Drastis

Hal itu disampaikannya dalam diskusi Proklamasi Democracy Forum bertajuk 'Prahara Hostile Take Over Partai Politik Dalam Arena Demokrasi' secara virtual, Minggu (7/2/2021).

"Kita mencatat ada selama 7 hari ada sekitar 4200an lebih artikel atau rata-rata setiap hati ada 600 artikel berita tentang ketua umum maupun tantang Partai Demokrat," kata Tomi.

"Kalau ada 615 artikel setiap hari itu berarti rata-rata sekitar hampir 30 artikel per jam," lanjutnya.

Riset dilakukan dengan cara memetakan pertarungan narasi upaya pengambilalihan paksa, menggunakan tools yang disebut sebagai social network analysis.

Baca juga: Kepemimpinan AHY Dipertanyakan, Demokrat: Sangat Tidak Berdasar

BERITA TERKAIT

"Keyword yang dipakai adalah AHY dan Partai Demokrat. Sumber datanya kurang lebih 400 media online termasuk media media mainstream dan media-media yang diverifikasi Dewan Pers," ucapnya. 

Tomi melanjutkan, dari social analysis network itu, memperlihatkan pola dua klaster yang mencerminkan pertarungan narasi pro Demokrat vs kontra.

"Kubu pro Demokrat lebih produktif dengan narasi fokus pada isu soliditas, institusi partai dan tokoh. Kubu kontra Demokrat melakukan doxing, menyebarkan hoax dan disinformasi," ucapnya.

Selain volume pemberitaan, riset juga menunjukkan pola narasi yang berkembang, aktor yang terlibat dan komparasi terhadap sesama partai politik maupun sesama tokoh politik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas