Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vaksinasi Lansia Dimulai Hari Ini, Kelompok Pertama Menyasar 11.600 Tenaga Kesehatan Lansia

Alasan BPOM menerbitkan izin darurat penggunaan coronaVac untuk lansia karena kelompok ini menyumbang angka kematian tinggi akibat Covid-19.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Vaksinasi Lansia Dimulai Hari Ini, Kelompok Pertama Menyasar 11.600 Tenaga Kesehatan Lansia
Tribunnews/Jeprima
Suasana pemberian vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama kepada sejumlah tenaga kesehatan (nakes) secara massal di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2021). Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar vaksinasi Covid-19 massal dengan menargetkan 6.000 orang tenaga kesehatan yang bertugas pada fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta di DKI Jakarta. Tribunnews/Jeprima 

2 Dosis Rentang 28 Hari

Secara teknis para lansia berusia 60-70 tahun akan disuntik vaksin coronaVac sebanyak 2 kali. Namun, ada perbedaan rentang waktu antara suntikan pertama dan kedua.

Jika jadwal imunisasi penerima vaksin berusia 18-59 tahun adalah interval 2 minggu (0 dan 14 hari) dengan dosis masing-masing dosis 0,5 mL, maka jadwal imunisasi lansia berusia 60-70 tahun adalah 2 dosis dengan interval 4 minggu (0 dan 28 hari), dengan masing-masing dosis 0,5 ml.

Baca juga: Dalam Setahun, 75 Persen Target Populasi Diyakini Sudah Tervaksinasi

Baca juga: Izin Vaksinasi Covid-19 Pada Lansia Terbit, BPOM Minta Mitigasi Resiko Dipersiapkan

Adapun untuk lansia berusia di atas 70 tahun, sementara studi tentang vaksin Sinovac masih terbatas. Sehingga dosis booster belum ditentukan.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah memperbaiki petunjuk teknis pelaksanaan untuk lansia di atas 60 tahun.

"Kami sampaikan kita sudah perbaiki petunjuk teknisnya, kita sudah komunikasikan dengan teman-teman jajaran Kemenkes di lapangan agar mulai besok Senin jam 9 vaksinasi untuk orang di atas 60 tahun bisa kita mulai. Dengan prioritas pertama nakes di atas usia itu," tutur Budi dalam jumpa pers, Minggu (7/2/2021).

Meski BPOM telah mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin coronaVac untuk lansia, Kepala BPOM, Penny Lukito tetap meminta vaksinator dan tenaga kesehatan bersiaga dalam Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).

Berita Rekomendasi

"Dari hasil studi klinik yang dilakukan juga efek samping umumnya ringan, yaitu nyeri, mual, demam bengkak kemerahan pada kulit dan sakit kepala sekitar 1,9 persen," ujar Penny.

Penny mengingatkan, lansia merupakan populasi berisiko tinggi karena cenderung memiliki penyakit penyerta ataupun comorbid.

Maka, pemberian vaksin harus dilakukan secara hati-hati dengan pendampingan dokter.

"Oleh karena itu, proses screening menjadi sangat critical, sangat penting sebelum dokter beri persetujuan untuk vaksinasi," tutur Penny.

Di samping itu, BPOM telah mengeluarkan informasi untuk tenaga kesehatan atau fact sheet yang dapat digunakan sebagai acuan melakukan screening sebelum vaksinasi.

Penny mengingatkan pelaksanaan manajemen risiko bagi tenaga kesehatan.

"Harus dilaksanakan sebaik-baiknya sebagai langkah antisipasi mitigasi risiko apabila terjadi KIPI. Risiko-risiko tersebut perlu kita antisipasi apa yang akan terjadi," ucap Penny.

"Apabila terjadi hal yang tak diinginkan setelah vaksin, maka penyediaan akses pelayanan medis dan obat-obatan untuk penanganan KIPI serius yang mungkin saja terjadi harus jadi perhatian penyelenggara pelayanan vaksinasi untuk lansia. Siap siaga petugas kesehatan di lapangan merupakan hal penting, apalagi akan mulai pelaksanaan vaksinasi pada kelompok lansia," ujarnya.(tribun network/fik/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas