Prabowo: Jangan Ada Kader Gerindra di Tengah Kesulitan Bangsa Justru Timbulkan Kegaduhan-kegaduhan
Meski telah menjabat sebagai menteri pertahanan, Prabowo masih ingin berkuasa sepenuhnya di Indonesia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengakui dirinya dan seluruh kader Gerindra masih berkehendak berkuasa mutlak di Indonesia.
Meski begitu, Prabowo mengatakan, kenyataan ini tak boleh menurunkan semangat kader Gerindra.
"Bahwa kita masih belum bisa berkuasa dengan mutlak, itu tidak menjadi sesuatu yang harus menurunkan semangat kita," kata Prabowo dalam tayangan video di IG TV Partai Gerindra, Selasa (9/2/2021) seperti dikutip dari Kompas.TV.
Meski telah menjabat sebagai menteri pertahanan, Prabowo masih ingin berkuasa sepenuhnya di Indonesia.
Baca juga: Prabowo Tunjuk Cucu Pendiri NU Sebagai Waketum Gerindra
Baca juga: Bertemu Prabowo, Anies Diduga Lobi Gerindra untuk Dukungan di Pilkada DKI
Ia juga mengklaim masih banyak masyarakat yang berharap besar pada Gerindra.
Namun, Prabowo berkata, kekuasaan mutlak itu harus mendapat izin dari masyarakat.
Ia ingin meraih kekuasaan lewat proses konstitusional.
"Kita ingin berkuasa dengan izin rakyat, kita ingin berkuasa dengan perjuangan yang baik. Tapi jangan pernah ragu bahwa kita terus punya keyakinan bahwa kita mampu memperbaiki bangsa ini," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan pemerintah sedang menangani pandemi Covid-19 yang belum berakhir hingga hari ini.
Mantan Danjen Kopassus itu meminta seluruh kader partai Gerindra bersatu dan mempercayai pemimpin agar pandemi bisa tertangani.
"Jangan ada kader yang justru di tengah kesulitan bangsa, memperparah dengan timbulkan isu atau kegaduhan-kegaduhan yang tidak perlu," tegas Prabowo.
Pada kesempatan yang sama, Prabowo juga mengenal kembali kisah pendirian partai yang ia rintis bersama beberapa kader lain sekitar 13 tahun lalu.
Prabowo menyebut partai Gerindra berdiri di atas cita-cita Indonesia adil dan makmur.
"Untuk kita raih apa yang kita berhak yaitu kesejahteraan," ujar Prabowo.