DPR Suarakan Insentif Juga Diberikan keTukang Gali Kubur Hingga Pemandi Jenazah
Rapat dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin, DPR usul insentif tak hanya untuk nakes, tapi juga tukang gali kubur hingga pemandi jenazah.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Usulan insentif kepada profesi yang turut berperan selama pandemi Covid-19 tak hanya diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) mengemuka dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Selasa (9/2/2021).
"Di lapangan ada tenaga kebersihan, yang memandikan jenazah, dan petugas lain-lain di rumah sakit yang tidak masuk kategori nakes dan mereka juga rentan terpapar,” kata anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Muchamad Nabil Haroen saat mengusulkan hal tersebut dalam rapat kerja dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin, Selasa (9/2/2021).
“Security misalnya. Itu kemarin saya ngobrol dengan salah satu security di rumah sakit dia baru sembuh dari Covid-19," imbuh Nabil.
Baca juga: Update 8 Februari : 814.585 Ribu Nakes Terima Suntikan Vaksin Covid-19 Dosis Pertama
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Anshori Siregar juga setuju dengan usulan Nabil Haroen.
Anshori menilai profesi seperti tukang gali kubur hingga yang memandikan jenazah bisa mendapatkan insentif pula.
"Jangan hanya disurat itu aja, ada tukang gali kubur, bisa saja yang memandikan, itu tolong diperhatikan lah selain yang disebut dalam juknis itu," kata Anshori.
Pimpinan rapat, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Charles Honoris, sepakat dengan usulan tersebut.
Menurut dia, profesi yang saat ini berada di garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19 bukan hanya dari nakes saja.
"Saya rasa itu masukan sangat baik pak menteri karena tahu frontline itu bukan hanya tenaga kesehatan, tetapi banyak sekali masyarakat kita yang menjadi frontline yang beresiko terpapar dan bahkan meninggal," ujar Charles.
Terkait usulan tersebut, Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan menyampaikannya kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Namun Budi mengaku tak bisa menjanjikan usulan itu dapat terwujud atau tidak.
"Jadi memang kami akan masukkan, tadi baru di-update ada view dari Kemenkeu, jadi mumpung lagi pembicaraan kami akan sampaikan aspirasi ini. Belum janji ya pak, tapi akan kami masukan," tutur Budi.
GeNose C19 di industri pariwisata
Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) baru saja menerima hibah satu unit GeNose C19 dari Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN.
Alat pendeteksi Covid-19 buatan para ahli Universitas Gajah Mada (UGM) ini dinilai menjadi alat yang efektif dan terjangkau untuk mendeteksi Covid-19.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut bahwa beberapa pelaku industri sektor pariwisata sudah menyatakan ketertarikan untuk membeli alat ini.
"Saya terima kasih kepada konsorsium karena permintaannya ini untuk GeNose banyak sekali. Dari PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) sudah menyatakan ingin memesan dan rekan-rekan restoran, hotel dan destinasi wisata lainnya sedang kita tawarkan dan kita fasilitasi," ungkap Sandiaga saat jumpa pers, Selasa (9/2/2021).
Menparekraf berharap nantinya GeNose bisa digunakan di berbagai tempat wisata maupun fasilitas wisata.
Untuk memperbanyak produksi, Sandiaga juga mengusulkan skema DP untuk pembelian GeNose oleh para pengusaha.
"Karena konsepnya testing, kami akan mendorong destinasi wisata, fasilitas wisata untuk mengadopsi alat ini, karena yang sudah melakukan tes, prosesnya cukup nyaman," imbuh Sandiaga. (Tribunnews.com/Vincentius Jyestha/Lita Febriani/tis)