Separatis Papua Kian Brutal, Tembaki Warga Sipil, Bupati dan ASN Intan Jaya Tak Berani Ngantor
Aksi brutal KKB Papua yang terus merajalela membuat Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni dan aparatur sipil negara (ASN) jajarannya tak berani ngantor.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok separatis bersenjata Papua di Kabupaten Intan Jaya makin mengganas. Kelompok separatis yang juga biasa disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua ini menembak lagi seorang warga sipil di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaua, Senin (8/2/2021) sore.
Aksi brutal KKB Papua yang terus merajalela membuat Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni dan aparatur sipil negara (ASN) jajarannya tak berani ngantor.
Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara mengatakan, warga sipil yang ditembak KKB Papua berhasil diselamatkan nyawanya dan dirawat di Pusksesmas Bilogai.
"Tadi ada penembakan tadi sore. Katanya luka di pipi," ujar Wayan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin, seperti dikutip Kompas.com.
Wayan belum bisa memberi keterangan lebih jauh karena masih menunggu laporan dari lapangan.
Menurut Polda Papua, warga yang menjadi korban penembakan adalah Ramli NR (32). Pasca kejadian, dia dievakuasi ke Kabupaten Mimika, Selasa (9/2/2021).
Korban dievakuasi menggunakan pesawat Smart Air Aviation PK–SNK, dari Bandara Bilora, Sugapa, Intan Jaya.
Tiba di Bandara Baru Mozes Kilangin Timika, Mimika, korban langsung dibawa menggunakan ambulans milik Klinik Tribrata Polres Mimika ke RSUD Mimika.
"Saat ini korban sedang mendapat perawatan medis lebih lanjut dari Tim Dokter RSUD Mimika," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal di Timika, Selasa.
Kamal menambahkan, pascakejadian tersebut aparat Gabungan TNI-Polri terus meningkatkan patroli di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Sebelumnya, anggota KKB menembak seorang warga sipil di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaua, Senin (8/2/2021) sore pukul 17.30 WIT.
Baca juga: Kontak Senjata Kembali Terjadi di Intan Jaya Papua, Seorang Anggota KKB Tewas
Saat itu pelaku datang dari arah jalan belakang rumah korban di Jalan Bilogai Kampung. Pelaku itu kemudian mendatangi korban dan menyampaikan bahwa ingin menjual minyak tanah.
Baca juga: Ini Respons Wakapolda Papua Soal Tantangan Perang Terbuka KKB: TNI-Polri Tidak Takut
Korban lantas memanggil istrinya, M (26), karena ada yang ingin menjual minyak tanah.
Pelaku meminta jeriken kepada istri korban karena beralasan tak membawanya. Saat istri korban hendak membalikan badan mengambil jeriken, pelaku menembak Ramli dengan senjata laras pendek.