Ayah Pratu Ginanjar Arianda: Cukup Anak Saya yang Terakhir, Jangan Ada Tentara Lain Jadi Korban
Jenazah Pratu Anumerta Ginanjar Arianda dimakamkan di kota kelahirannya, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (17/02/2021) sekira pukul 09.00 WIB.
Editor: Adi Suhendi
Sejak kecil ingin jadi tentara
Sejak almarhum kecil hingga menjadi tentara, kata Dede, ia tak pernah menyentil telinga anak bungsunya itu.
"Sangat penurut," katanya.
Dede mengaku berkomunikasi terakhir dengan almarhum pada Minggu (14/2/2021) sore sekitar pukul 16.30 WIB.
Saat itu, kebetulan ia baru pulang kerja di sebuah pabrik pupuk organik di Kota Banjar.
"Saya tiba di rumah, istri sedang berbicara di telepon (dengan almarhum)," kata Dede.
Telepon terakhir si anak bungsu
Dede kemudian ikut berbicara dalam sambungan telepon itu.
Dia menanyakan kondisi almarhum Ginanjar.
"Ade (panggilan untuk almarhum) sehat? Sedang apa?," kata Dede.
Saat itu, lanjut dia, almarhum menjawab sedang masak ikan asin.
Dede memaklumi anaknya makan seadanya karena sedang bertugas.
Baca juga: Prada Ginanjar Arianda Tewas Ditembak KKSB Papua di Distrik Sugapa
Kepada anaknya, Dede berpesan agar cepat pulang.
Jika pulang, Dede berjanji akan menyediakan ikan gurame goreng untuk anaknya itu.
"Geura uih De. Engke panggorengkeun gurame ku Apa. (Cepat pulang nak, nanti digorengkan ikan gurame oleh bapak)," kata Dede.