Ayah Pratu Ginanjar Arianda: Cukup Anak Saya yang Terakhir, Jangan Ada Tentara Lain Jadi Korban
Jenazah Pratu Anumerta Ginanjar Arianda dimakamkan di kota kelahirannya, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (17/02/2021) sekira pukul 09.00 WIB.
Editor: Adi Suhendi
Sesaat kemudian, Dede pamit karena hendak mandi.
"Saya pamitan karena sudah sore, mau mandi," katanya.
Komunikasi tersebut rupanya menjadi yang terakhir antara bapak dan anak ini.
Diberitakan sebelumnya seorang prajurit TNI atas nama Prada Ginanjar Arianda anggota Satgas Yonif R 400/BR gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di pos peninjauan di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Senin (15/2/2021).
Prada Ginanjar gugur akibat terkena tembakan yang mengenai pinggang tembus ke perut pada pukul 08.23 WIT.
Prada Ginanjar langsung dievakuasi dengan menggunakan helikopter ke Timika dan dinyatakan meninggal dunia saat dievakuasi sekira pukul 09.23 WIT.
Saat dilakukan pembersihan oleh Tim, ditemukan sebutir munisi dan satu selongsong kaliber 5.56 mm.
Dalam keterangannya, Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel Czi IGN Suriastawa membenarkan kejadian tersebut.
Suriastawa menjelaskan Prada Ginanjar Arianda (22) merupakan anggota Satgas Yonif R 400/BR asal satuan Yonif 406 Brigif 4 dibawah Kodam IV/Diponegoro.
“Korban akan segera dievakuasi dan dimakamkan di kampung halamannya Desa Mekarsari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat,” kata Suriastawa pada Senin (15/2/2021).
Untuk itu, Suriastawa mengatakan pimpinan dan keluarga besar TNI mengucapkan bela sungkawa atas gugurnya Prada Ginanjar.
“Pimpinan dan Keluarga Besar TNI mengucapkan bela sungkawa atas gugurnya putra terbaik TNI di medan tugas demi membela Bangsa dan Negara,” kata Suriastawa.
Ia mengatakan saat ini tim di lapangan tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan tersebut.
"Saat ini masih dilaksanakan pengejaran oleh Tim yang ada di lapangan,” kata Suriastawa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cukup Anak Saya yang Terakhir Jadi Korban, Jangan Ada Tentara-tentara Lainnya