Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masih Pantau Isu Kudeta, AHY: Kelompok Ini Sangat Ingin Seseorang jadi Calon Presiden 2024

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengaku masih memantau isu kudeta yang menimpa partainya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Masih Pantau Isu Kudeta, AHY: Kelompok Ini Sangat Ingin Seseorang jadi Calon Presiden 2024
Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengaku masih memantau isu kudeta yang menimpa partainya. 

Ia juga mengatakan, persoalan-persoalan yang terjadi ditubuh organisasi Demokrat itu wajar terjadi.

Menurutnya, semua organisasi pasti punya masalah, tetapi masih bisa ditangani dan pasti ada solusinya.

AHY pun mengajak semua kader untuk tidak menodai partai yang dicintai mereka ini dari para pengkhianat.

Dalam bentuk apapun, AHY menegaskan, pengkhianat tidak bisa diterima kehadirannya di tengah organisasi manapun.

"Sekali di cap pengkhianat, sulit untuk mengembalikan kepercayaan itu, seumur hidup kita. Saya yakin dan percaya kita bukanlah pengkhianat."

"Tetapi hal itu saja tidak cukup untuk membuat partai ini bangkit dan besar lagi. Maka, selain tidak menjadi pengkhianat, kita juga harus melawan para pengkhianat-pengkhianat itu."

"Itulah sejatinya jiwa seorang Patriot, pembela kebenaran dan keadilan, untuk menegakkan aturan dan hukum yang berlaku secara konstitusional," pungkasnya.

Berita Rekomendasi

Isu Kudeta Menyeret Nama Moeldoko

Sebelumnya diketahui, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra turut menanggapi isu kudeta yang menyeret nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Terlebih, terkait pernyataan Moeldoko yang membawa nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invesitasi Luhut Pandjaitan dalam isu kudeta di Partai Demokrat.

"Sebaiknya Bapak KSP Moeldoko tidak membawa-bawa nama Bapak Menko Luhut BP dalam pertemuan Bapak KSP Moeldoko dengan kader-kader Partai Demokrat," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Senin (8/2/2021).

Menurutnya, ada perbedaan besar antara ajakan Moeldoko dengan ajakan Luhut dalam pertemuan dengan para kader Demokrat.

Baca juga: Sejak Isu Kudeta, Popularitas AHY dan Partai Demokrat Meningkat, Pengamat: Populer Saja Tak Cukup

Herzaky mengatakan, pertemuan kader Demokrat dan Luhut didasari atas keinginan sendiri dan kedua belah pihak memang sudah mengenal.

Sementara, kader-kader yang bertemu Moeldoko tidak mengenal Moeldoko sebelumnya.

Bahkan, Moeldoko sampai memfasilitasi ke Jakarta karena para kader dijanjikan akan mendapat bantuan pascabencana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas