Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SOSOK AKBP Ahrie Sonta, Satu-satunya Kapolres yang Dimutasi, Kini Jadi Sekretaris Pribadi Kapolri

AKBP Ahrie Sonta menjadi satu-satunya kapolres yang ikut dimutasi oleh Listyo Sigit bersama 24 perwira. Kini ia menjadi Sekretaris Pribadi Kapolri.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in SOSOK AKBP Ahrie Sonta, Satu-satunya Kapolres yang Dimutasi, Kini Jadi Sekretaris Pribadi Kapolri
TRIBUNJAKARTA.COM/LIPI.GO.ID
AKBP Ahrie Sonta menjadi satu-satunya kapolres yang ikut dimutasi oleh Listyo Sigit bersama 24 perwira lainnya. Kini ia menjadi Sekretaris Pribadi Kapolri. 

Dalam sidang doktoral yang digelar di Kampus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta Selatan pada 7 Juni 2018, Ahrie Sonta diuji oleh 11 penguji dari berbagai perguruan tinggi.

Dikutip dari Tribun Jakarta, Ahrie Sonta meraih gelar doktor setelah menyelesaikan pendidikan selama tiga tiga.

"Alhamdulillah, saya baru selesai selama 3 tahun ini sekolah mendapat beasiswa dari Polri, sekolah untuk S3," kata dia.

Dalam disertasinya, Ahrie Sonta mengangkat tema reformasi budaya Polri.

"Saya ambil tentang filsafat budaya etika. Jadi, disertasinya Model Penguatan Budaya Etika di Kepolisian Tingkat Resor: Suatu Pendekatan Habitus Pierre Bourdieu," kata Ahrie.

AKBP Ahrie Sonta menjadi polisi pertama yang meraih gelar doktor di bidang Ilmu Kepolisian.
AKBP Ahrie Sonta menjadi polisi pertama yang meraih gelar doktor di bidang Ilmu Kepolisian. (lipi.go.id)

Ia menjelaskan penelitian disertasinya membangun formula reformasi budaya (kultural) dalam organisasi kepolisian.

Baca juga: Mochamad Iriawan: Ada Klausul Kepolisian Bisa Mencabut Sewaktu-waktu Izin yang Kami Dapat

Baca juga: Karir Dua Polwan Tangguh: Brigjen Ida Oetari Makin Moncer, Kompol Yuni Dijerat Kasus Narkoba

Khususnya di kepolisian tingkat resor sebagai basic police unit yang berhadapan langsung dengan pelayanan masyarakat.

BERITA TERKAIT

Ahrie mengatakan, bagi Polri, perubahan budaya merupakan suatu keniscayaan, yakni sebagai bagian dari reformasi kepolisian pasca pemisahan dengan militer (ABRI pada masa Orde Baru) sebagaimana tertuang dalam Inpres Nomor 2 tahun 1999.

"Reformasi Kepolisian secara lengkapnya mencakup reformasi struktural, instrumental, dan kultural. Sejauh ini, reformasi struktural dan instrumental dinilai telah berhasil," ujarnya.

Namun, Ahrie Sonta menilai reformasi kultural masih menjadi suatu persoalan yang dihadapi kepolisian Indonesia.

Menurutnya, yang membedakannya dari reformasi birokrasi kepolisian yang telah berhasil dilakukan di negara-negara lain.

"Adapun negara-negara yang telah berhasil mengatasi masalah kultural ini Singapura, Hongkong dan kepolisian di New South Wales Australia," kata dia.

Akademisi UI Vita Mayastinasari berfoto bersama Dr. Ahrie Sonta dan Cak Tarno yang merupakan pedagang buku di kota Depok, foto diambil usai sidang promosi terbuka Doktoral di Jakarta, Kamis 7 Juni 2018.
Akademisi UI Vita Mayastinasari berfoto bersama Dr. Ahrie Sonta dan Cak Tarno yang merupakan pedagang buku di kota Depok, foto diambil usai sidang promosi terbuka Doktoral di Jakarta, Kamis 7 Juni 2018. (ahriesonta.id)

Kerap Muncul dalam Berita

Beberapa waktu belakangan, nama Ahrie Sonta kerap muncul dalam pemberitaan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas