Effendi Sianipar Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Waspadai Datangnya Musim Kemarau
Senin lalu, Presiden Joko Widodo mengingatkan seluruh jajaran terkait agar tidak mengendurkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI, Effendi Sianipar meminta pemerintah pusat daerah agar mewaspadai datangnya musim kemarau.
Dimana, kata politisi PDI Perjuangan itu menyebut musim kemarau biasanya terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Pemerintah pusat dan daerah menyiapkan rencana pencegahan yang matang dan detail terkait hal tersebut," kata anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Riau I yang meliputi Kabupaten Siak, Rohul, Rohil, Kepulauan Meranti, Bengkalis Dumai dan Pekanbaru dalam keterangannya, Selasa (23/2/2021).
Dikatakannya, musim kemarau biasanya terjadi kebakaran hutan baik yang disengaja maupun tidak.
"Hal itu tentu membawa dampak buruk bagi negara kita. Sehingga harus ada antisipasi terkait hal itu," ujar Effendi.
Baca juga: Jumlah Covid-19 di Kota Bekasi Tembus 15.009 Kasus, Begini Respon Wali Kota Rahmat Effendi
Ia mengingatkan aparat pemerintahan, TNI, maupun Polri di daerah untuk serius dalam menangani dan mengendalikan karhutla.
Masih kata Effendi, Presiden Joko Widodo sejak tahun 2016 lalu telah mengeluarkan ancaman pencopotan jabatan bagi Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim, hingga Kapolres jika didaerahnya terjadi kebakaran hutan lantas membesar dan tidak tertangani dengan baik.
"Aparat penegak hukum harus bertindak tegas terhadap para pelaku pembakaran hutan. Pembakar hutan harus dihukum sesuai Undang-undang agar mereka mendapatkan efek jera," kata Effendi Sianipar.
Baca juga: BMKG: Prediksi Hujan Lebat, Gelombang Tinggi dan Masa Transisi ke Musim Kemarau di Indonesia
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan seluruh jajaran terkait agar tidak mengendurkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan meskipun saat ini sejumlah wilayah tengah menghadapi bencana banjir dan tanah longsor.
Presiden juga berharap agar jajarannya menyiapkan rencana pencegahan yang matang dan detail terkait hal tersebut.
"Kita harapkan sebuah rencana pencegahan yang matang, yang detail, sinergi semakin kuat, dan eksekusi lapangan yang semakin efektif.
Karena berdasarkan laporan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), tahun 2021 sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan masih mendapatkan hujan menengah tinggi hingga bulan April.
La Nina masih akan bertahan hingga semester satu ini. Bulan Mei diperkirakan akan menjadi fase transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Tapi kita harus tetap waspada, jangan lengah," jelas Presiden.