Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Cap Go Meh? Berikut Sejarah dan Berbagai Perayaannya

Perayaan Cap Go Meh tahun ini dirayakan tepat pada hari ini, Jumat (26/2/2021). Simak pengertian, sejarah hingga perayaan Cap Go Meh.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Apa Itu Cap Go Meh? Berikut Sejarah dan Berbagai Perayaannya
(KOMPAS.COM/NICHOLAS RYAN ADITYA)
Ilustrasi - Simak 

Wanita yang ingin hamil akan berjalan di bawah lentera gantung berdoa untuk seorang anak.

2. Menebak Teka-Teki Lentera

Menebak Teka-Teki Lentera pada perayaan Cap Go Meh.
Menebak Teka-Teki Lentera pada Perayaan Cap Go Meh.

Pemilik lentera menulis teka-teki di atas kertas dan menempelkannya di atas lentera berwarna-warni.

Setelah itu, orang-orang akan berkerumun untuk menebak teka-teki itu.

Menebak (memecahkan) teka-teki lentera, dimulai pada Dinasti Song (960–1279), adalah salah satu kegiatan Festival Lampion yang paling penting dan populer.

Jika seseorang berpikir mereka memiliki jawaban yang benar, mereka dapat menarik teka-teki itu dan pergi ke pemilik lentera untuk memeriksa jawabannya.

Jika jawabannya benar, biasanya ada bingkisan kecil sebagai hadiah.

BERITA TERKAIT

Karena tebakan teka-teki menarik dan informatif, ini menjadi populer di antara semua lapisan masyarakat.

3. Tarian Singa

Barongsai ditampilkan dalam pembukaan Festival Cap Go Meh Tambora 2019 di Kawasan Mal Seasons City, Jakarta, Minggu (24/2/2019). Festival Cap Go Meh Tambora 2019 ini menampilkan berbagai macam budaya Tioanghoa guna menjaga kebhinekaan dan Pancasila. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Barongsai ditampilkan dalam pembukaan Festival Cap Go Meh Tambora 2019 di Kawasan Mal Seasons City, Jakarta, Minggu (24/2/2019). Festival Cap Go Meh Tambora 2019 ini menampilkan berbagai macam budaya Tioanghoa guna menjaga kebhinekaan dan Pancasila. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Tarian singa adalah salah satu tarian rakyat tradisional paling menonjol di Tiongkok.

Tarian singa berasal dari Periode Tiga Kerajaan (220–280).

Orang-orang kuno menganggap singa sebagai simbol keberanian dan kekuatan, dan berpikir bahwa singa dapat mengusir kejahatan dan melindungi manusia dan ternak mereka.

Oleh karena itu, barongsai dipertunjukkan pada acara-acara penting, khususnya Festival Lampion, untuk menangkal kejahatan dan mendoakan keberuntungan dan keselamatan .

Tarian singa membutuhkan dua pemain yang sangat terlatih dalam balutan kostum singa.

Baca juga: Berbagai Cara Warga Jakarta Rayakan Tahun Baru Imlek 2021, Lakukan Tradisi Lebih Sederhana

Baca juga: 9 Hal yang Perlu Diketahui tentang Tahun Baru Imlek, Semua Tradisi ada Filosofi dan Sejarahnya

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas