Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Andi Sindir Elektabilitas Moeldoko Cuma Nol Koma dan Gagal Pimpin Partai Hanura: AHY yang Layak

elektabilitas Moeldoko tidak sebanding dengan AHY. Kepala Staf Kepresidenan itu juga jauh kalah bersaing dengan tokoh-tokoh di Indonesia.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Andi Sindir Elektabilitas Moeldoko Cuma Nol Koma dan Gagal Pimpin Partai Hanura: AHY yang Layak
KOMPAS.com Kristianto Purnomo / Biro Pers Istana Kepresidenan Rusman
Moeldoko dan AHY. Moeldoko menduga ia dituding terlibat rencana kudeta Demokrat karena para kader pernah mendatangi rumahnya untuk curhat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyindir ketua umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang Moeldoko yang memiliki elektabilitas yang rendah dalam survei kepemimpinan di Indonesia.

Menurut Andi, elektabilitas Moeldoko tidak sebanding dengan AHY. Kepala Staf Kepresidenan itu juga jauh kalah bersaing dengan tokoh-tokoh di Indonesia.

"Tokoh seperti AHY sedang bersaing kalau kita lihat polling nomor 2 3 4 5 di antara semua itu. Sementara Moeldoko itu (elektabilitasnya) cuma nol koma. Semua polling nol koma saya lihat itu. Masa mau begitu," kata Andi dalam diskusi daring, Sabtu (6/3/2021).

Demokrat, kata dia, tengah mempersiapkan regenerasi untuk menyongsong pemilu 2024 mendatang.

Di antara semua kader, kata Andi hanya AHY yang dinilai layak menjadi tokoh partai berlambang mercy tersebut.

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deliserdang, Sumatera Utara, Jenderal (Purn) TNI Moeldoko menyampaikan pidato politik pertamanya, Jumat (5/3/2021) malam.
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deliserdang, Sumatera Utara, Jenderal (Purn) TNI Moeldoko menyampaikan pidato politik pertamanya, Jumat (5/3/2021) malam. (Tangkap Layar Kompas TV)

Baca juga: Andi Malarangeng Bantah Tudingan SBY Buat Dinasti Politik di Partai Demokrat

"Kita sedang persiapkan regenerasi kepemimpinan karena kita berpikir tahun 2024 juga akan ada momentum regenerasi kepemimpinan nasional karena itu kita sudah siap melakukan regenerasi dengan munculnya AHY," jelas dia.

Di sisi lain, Andi mengaku tak paham alasan penunjukkan Moeldoko sebagai ketua umum di KLB Demokrat Deli Serdang.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (5/3/2021). AHY memberikan pernyataan terkait penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dinilai ilegal dan mengecam KLB yang berlangsung di Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara itu karena inkonstitusional serta meminta Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk tidak mengesahkan hasil KLB yang telah memutuskan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (5/3/2021). AHY memberikan pernyataan terkait penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dinilai ilegal dan mengecam KLB yang berlangsung di Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara itu karena inkonstitusional serta meminta Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk tidak mengesahkan hasil KLB yang telah memutuskan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)
Berita Rekomendasi

Menurutnya, eks panglima TNI itu bukan sosok yang tepat diajukan sebagai pemimpin partai Demokrat.

Terlebih, Moeldoko juga pernah gagal memimpin partai Hanura. Ketika itu, dia menjabat sebagai Anggota Dewan Pembina Hingga Wakil Ketua Umum Partai Hanura.

"(Moeldoko) sudah pernah di partai lain dan gagal di partai lain. Masa mau tiba-tiba jadi ketua umum hanya karena dia punya kekuasaan dan uang," pungkas dia.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas