Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Pastikan Kasus Ujaran Rasial Relawan Jokowi Bakal Dituntaskan hingga ke Pengadilan

Penyidik Polri dan penyidik Kejaksaan Agung RI juga terus berkoordinasi selesaikan berkas perkara tersebut.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Polri Pastikan Kasus Ujaran Rasial Relawan Jokowi Bakal Dituntaskan hingga ke Pengadilan
Tribun Batam
Ambroncius Nababan, Ketua Relawan Jokowi Amin Projamin, tersangka pelaku ujaran kebencian bernuansa Rasis terhadap Natalius Pigai. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri memastikan akan menyeret kasus ujaran rasial Ketua relawan Pro Jokowi-Ma’ruf Amin (Pro Jamin) Ambroncius Nababan hingga ke pengadilan.

Kasus itu dipastikan tak akan diselesaikan dengan cara mediasi oleh Polri.

"Masih ditangani, masih dilakukan penahanan di Rutan Bareskrim Polri. Yang jelas akan selesai sampai tuntas ke pengadilan kasus itu," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/3/2021).

Ia menyatakan berkas perkara Ambroncius Nababan juga telah hampir rampung.

Penyidik Polri dan penyidik Kejaksaan Agung RI juga terus berkoordinasi selesaikan berkas perkara tersebut.

"Kalau perkiraan kami sudah mulai dikirim ke kejaksaan. Saya rasa sudah mulai ada konsultasi masalah pemberkasan antara pihak penyidik Polri dengan Kejaksaan," tandas dia.

Baca juga: Penahanan Tersangka Ujaran Rasial Gorila Terhadap Natalius Pigai Diperpanjang Selama 40 Hari

Sebagai informasi, Ambroncius Nababan sempat mengajukan penangguhan penahanan atas kasus dugaan ujaran rasial terhadap Natalius Pigai kepada Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/2/2021).

Berita Rekomendasi

Penahanan itu berdasarkan surat perintah penahanan nomor SPHan/18/I/2021/Direktorat Tindak Pidana Siber. 

Ketua relawan Pro Jokowi- Ma’ruf Amin (Pro Jamin) itu ditangkap dan ditahan karena telah mengunggah foto kolase Natalius Pigai dengan hewan gorila.

Dia mengunggah itu karena kesal Natalius Pigai kerap mengkritik pemerintah, khususnya terkait program vaksinasi nasional.  

Atas perbuatannya itu, tersangka dijerat dengan pasal 45a ayat 2 Jo pasal 28 ayat 2 UU 19 tahun 2016 perubahan UU ITE. Selain itu, pasal 16 Jo pasal 4 huruf b ayat 1 uu 40 2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis dan pasal 156 KUHP. 

Pelaku terancam ancaman hukuman pidana penjara di atas 5 tahun.

Alasan Unggah Konten Rasisme

Ketua Relawan Pro Jokowi-Ma'ruf Amin (Pro Jamin) Ambrocius Nababan mengungkapkan alasan mengunggah konten yang bersifat rasisme kepada aktivis Papua Natalius Pigai

Dia mengaku kesal dengan Pigai karena kerap mengkritik pemerintah terkait berbagai isu.

Menurutnya, Pigai kerap mengkritik tanpa dasar kepada pemerintah.

"Sebenarnya sudah banyak saya baca tentang Natalius yang selalu menyerang pemerintah, kami Pro Jamin ini adalah profesional jaringan mitra negara. Jadi kami sebagai mitra negara yang resmi diakui oleh Kemenkuham RI. Kami berkewajiban juga untuk sebagai pembantu memantau juga mengawas juga mengawal," kata Ambrocius di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (25/1/2021).

Ia mengatakan salah satu kritik Natalius yang membuatnya kesal adalah terkait program pemerintah vaksin Sinovac.

Ambrocius bilang, pernyataan kritik yang dilontarkan Natalius bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terkait vaksin Covid-19.

"Artinya orang menolak itu wajar karena namanya hak asasi. Tapi jangan diekspose keluar sehingga menimbulkan provokasi seakan-akan vaksin ini tidak baik vaksin ini berbahaya sehingga kawan-kawan yang dari daerah ini turun ini melaporkan kepada saya 'pak ketum, tadi di daerah itu mendapatkan hambatan masalah vaksin karena ada statemen dari beberapa tokoh di Jakarta," jelasnya.

Atas dasar itu, ia pun marah dan mengunggah konten rasisme yang tidak terpuji tersebut 

"Disitulah saya geram gitu ya, marah gitu ya. Kok ada orang yang mengatakan vaksin sinovac itu tidak baik. Sehingga di daerah kendalanya ya itu tadi, banyak yang gak percaya dan ini dampaknya bagi kita, ya pandemi ini akan lama lagi karena banyak orang indonesia yang gak percaya vaksin," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas