Moeldoko Dinilai Telah Mencoreng Jokowi karena Jadi Ketum Demokrat, Harus Dipecat Secara Tak Hormat
Keterlibatan Moeldoko dalam kudeta Partai Demokrat dinilai telah mencoreng wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Moeldoko Tak Pernah Berpikir Jadi Ketum
Baca juga: Enam Mantan Kader Gugat AHY, Salah satunya Marzuki Alie, Demokrat: Mereka Sendiri Tak Percaya Diri
Baca juga: Nama Nazaruddin Dicatut, Beri Rp 5 Juta ke Peserta KLB, Demokrat Kubu AHY: Uang Darimana?
Mantan kader Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun, menegaskan pihaknya lah yang meminta Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, untuk menjadi Ketua Umum Partai.
Dilansir Kompas.com, Jhoni mengatakan Moeldoko selama ini tak pernah berpikir untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
"Bapak Jenderal Doktor Haji Moeldoko tidak pernah berpikir menjadi ketua umum Partai Demokrat."
"Kenapa saya katakan begitu, karena kamilah yang datang meminang," kata Jhoni, Senin (8/3/2021).
Ia menambahkan, pihaknya meminta Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat karena merasa ada krisis kepemimpinan dan demokrasi dalam partai berlambang Mercy tersebut.
Jhoni pun membeberkan alasan mengapa pihaknya memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Ia menilai Moeldoko merupakan seorang jenderal yang potensial dan tak memiliki cacat dalam karier militernya.
Tak hanya itu, Moeldoko dianggap memiliki kepribadian yang simpati dan menghargai orang lain.
"Lebih kepada kepribadiannya yang sangat simpati, menghargai orang, bahkan menghargai bawahannya."
"Padahal beliau adalah seorang bintang empat, bintang yang tertinggi di dalam karier kemiliteran," tuturnya.
Baca juga: Partai Demokrat Kisruh, KPU: Pada Prinsipnya Kami Turut Prihatin
Baca juga: Profil Apri Sujadi, Bupati Bintan yang Dipecat dari Kader Demokrat oleh AHY karena Menghadiri KLB
Ia pun menegaskan, terpilihnya Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat lewat KLB Deli Serdang tidak berkaitan dengan jabatannya di pemerintahan.
AHY Masih Menghormati Moeldoko
Meski kepemimpinannya telah dikudeta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tak memiliki dendam pribadi pada Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.