Agung Mozin Bantah Amien Rais Melunak Usai Bertemu Presiden Jokowi
Loyalis Amien Rais, Agung Mozin membatah bahwa ada sikap melunak yang ditunjukkan Amien kepada Jokowi.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Partai Ummat sekaligus inisiator Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Amien Rais menemui Presiden Joko Widodo untuk memberikan fakta penembakan enam laskar FPI oleh kepolisian dalam kasus KM50.
Lalu, setelah pertemuan tersebut, apakah sikap Amien terhadap Jokowi dan pemerintahannya akan melunak?
Loyalis Amien Rais, Agung Mozin membatah bahwa ada sikap melunak yang ditunjukkan Amien kepada Jokowi.
"Kehadiran Pak Amien tidak terlepas dari sikap Pak Amien selama ini menjadi seseorang yang sangat kritis terhadap pemerintah yang dianggap melakukan kezaliman dan tak menegakkan keadilan. Jadi tidak ada hubungannya apakah Pak Amien akan melunak," kata Agung saat dihubungi, Kamis (11/3/2021).
Bahwa memang ada penggiringan opini Amien telah melunak usai dirinya menemui Presiden Jokowi, Agung memahami itu.
"Sama sekali Pak Amien tidak pernah berubah," katanya.
Meskipun Amien juga sebagai pimpinan Partai Ummat, Agung mengatakan bahwa pihaknya tidak mengharapkan suara dari Presiden.
"Partai Ummat mengharapkan suara dan kepercayaan dari rakyat. Rakyat yang sependapat dan mendukung apa yang diperjuangkan Partai Ummat, pasti akan mendukung Partai Ummat dengan Pak Amien Rais," kata Agung.
"Rakyat yang mendukung apa yang dilakukan Jokowi, pasti tidak akan memilih Partai Ummat. Mereka akan memilih partai lain. Buat yang melihat ketidakadilan dan kezaliman, insyaallah tak ada tokoh politik satu pun yang maju melakukan amar maruf nahi munkar," pungkas Agung.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam Laskar Pembela Rizieq Shihab di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (9/3/2021).
Rombongan yang terdiri dari tujuh orang tersebut dipimpin oleh Amien Rais.
"Ini tadi jam 10 baru saja, Presiden RI, yang didampingi oleh Menkoplhukam saya, dan Mensesneg menerima tujuh orang anggota TP3 yang dipimpin kedatangannya oleh Pak Amin Rais, tapi pimpinan TP3 nya itu sendiri adalah Abdullah Hehamahua, tujuh orang tadi yang datang Pak Amien Rais, Pak Abdullah Hehamahua, kemudian Pak Marwan Batubara, kemudian ada Kyai Muhyidin, dan yang tiga karena pakai masker kita nggak tahu, satu persatu, tetapi ada tujuh orang," kata Mahfud usai pertemuan.
Kedatangan rombongan TP3 tersebut berlangsung singkat, tidak lebih dari 15 menit.
Kedatangan TP3 bertemu Presiden menyampaikan dua hal.
Pertama mereka meminta penegakkan hukum peristiwa tewasnya 6 laskar Rizieq Shihab harus sesuai dengan ketentuan hukum.
"Sesuai dengan perintah tuhan bahwa hukum itu adil," kata dia.
Kedua mereka menyampaikan bahwa apabila orang membunuh orang mukmin tanpa hak maka ancamannya neraka jahanam.
Mereka juga kata Mahfud meyakini bahwa tewasnya enam orang lakaskar Rizieq Shihab merupakan tindakan pelanggaran HAM Berat, oleh karenanya harus dibawa ke Pengadilan HAM.
"Pertemuan berlangsung tidak lebih atau tidak sampai 15 menit, bicaranya pendek dan serius," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.