Profil Dipo Alam, Mantan Seskab Era SBY yang Beri Pesan Menohok ke Moeldoko: Tergoda oleh Kekuasaan?
Berikut ini profil Dipo Alam, mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) Indonesia era SBY.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Dipo Alam, mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) Indonesia era SBY.
Dipo Alam memberi pesan menohok pada Moeldoko, Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).
Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) Indonesia Dipo Alam ikut beri tanggapan soal ramainya gejolak Partai Demokrat yang tengah bergulir.
Seperti diketahui hawa politik Partai Demokrat kian memanas, setelah adanya isu kudeta oleh sekelompok orang, pemecatan 7 kader, penyelenggaraan KLB di Deli Serdang, hingga pengangkatan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Bak memercik api terhadap kekuasaan Partai Demokrat yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dipo Alam sentil Moeldoko melalui unggahan cuitan di twitternya.
Dalam unggahan tersebut terdapat foto dirinya menjabat tangan Moeldoko, saat dilantik sebagai Panglima TNI.
Dan saat itu di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dipo Alam memberikan pesan menohok, soal pupusnya adab kekeluargaan TNI yang seharusnya dijaga dalam kepatutan, kekompakan, kesatuan dan kehormatan pada seniornya.
Baca juga: Gejolak di Demokrat Makin Panas, AHY Dilaporkan ke Bareskrim, KLB Digugat ke Pengadilan
Baca juga: Demokrat Versi KLB Tegaskan Tak Pernah Ajak Gatot Nurmantyo untuk Kudeta,Jangan asal Bunyi
Baca juga: Peserta KLB Demokrat Deli Serdang Ini Mengaku Terima Uang Rp 100 Juta Usai Ikut Kongres
"Ketika dilantik oleh Presiden SBY di Istana, saya Selamati Panglima TNI Moeldoko, sambil pandang matanya: berharap adab kekeluargan TNI dijaga dalam kepatutan, kekompakan, kesatuan dan kehormatan pada seniornya...kini PUPUS, tergoda oleh kekuasaan..?"
PROFIL Dipo Alam
Diketahui Dipo Alam beberapa kali diberikan kepercayaan oleh SBY.
Pria kelahiran 17 November 1949 ini merupakan Sarjana Kimia, di Fakultas MIPA, Universitas Indonesia (UI) hingga
Master of Engineering Management, George Washington University, Amerika Serikat.
Dikutip dari Wikipedia, Dipo Alam pernah menjabat sebagai Deputi Menko Perekonomian.
Selain sebagai Seskab dengan masa jabatan 2010 hingga 2014, Dipo juga dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Berkembang (Developing Countries) 8 atau D-8 pada tahun 2006, yang bermarkas di Istanbul, Turki.
Konflik Partai Demokrat
Baca juga: Jhonny Allen Marbun Jelaskan Alasan KLB Digelar, Sebut karena Tindakan SBY Bentuk Tirani Politik
Baca juga: Tangis Darmizal Saat Ngaku Berjasa Menangkan SBY jadi Ketua Umum, Demokrat: Mengada-ada
Diberitakan sebelumnya, KLB Partai Demokrat diselenggarakan di Hotel The Hill and Resort Sibolangit, Jumat (5/3/2021).
KLB diinisiasi oleh Jhoni Allen Marbun, mantan kader Partai Demokrat yang telah dipecat tempo hari.
Diberitakan Tribunnews.com, KLB ini bagi Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dianggap ilegal.
Sebelumnya Darmizal, tokoh yang dipecat dari Partai Demokrat mengatakan, KLB Demokrat dihadiri 1.200 kader.
"Peserta yang sudah menyatakan siap hadir sebanyak 1.200 orang. Terdiri DPC, DPD, Organisasi Sayap dan semua tamu undangan," katanya dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com.
Darmizal juga mengatakan agenda KLB akan memilih dan menetapkan Ketua Umum baru.
Hingga akhirnya keputusan mengarahkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.
Baca juga: Tak Ada Izin Keramaian, Polda Sumut Berencana Bubarkan KLB Partai Demokrat Kubu Moeldoko
Baca juga: Kronologi Kericuhan Jelang KLB, Massa Pro Moeldoko Serang Massa Pro AHY Saat Makan Siang
Sempat Ricuh dan Tak Dapat Izin dari Polri
KLB kubu kontra AHY sempat ricuh.
Kericuhan terjadi antara massa pro KLB dan massa kader Partai Demokrat pimpinan Ketua DPD Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain.
Massa pro KLB sempat bergerak dari dalam hotel menuju SPBU, sesampainya di SPBU, massa pro KLB berteriak-teriak.
Diberitakan Tribun Medan, massa pro KLB minta massa Herri Zulkarnain bubar dan meninggalkan lokasi.
Karena mendapat perlawanan, massa pro KLB kemudian menendang pembatas besi milik SPBU.
Selanjutnya, massa pro KLB yang terlihat membawa besi dan kayu menyerang massa Herri Zulkarnain.
"Kami tadi lagi konsolidasi dengan seluruh Ketua DPC di Sumut. Tiba-tiba datang massa dari hotel menyerang kami," kata anggota Demokrat pimpinan Herri Zulkarnain.
Saat bentrokan pecah, kader Demokrat Sumut yang berada di SPBU kena pukul benda tumpul.
Sejumlah korban berjatuhan dan mengalami luka akibat pukulan besi dan kayu.
Dikutip dari Kompas.com, rupanya KLB ini tak mendapat izin Polri.
Hal tersebut pun dibenarkan oleh Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Argo Yuwono.
Hal ini menyusul kabar yang menyebutkan KLB di Sumut itu melanggar protokol kesehatan Covid-19.
"Polri tidak mengeluarkan izin," kata Argo saat dihubungi, Kamis (5/3/2021).
Sementara itu, dalam konferensi pers siang ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, menyatakan acara KLB itu akan dipantau pihak berwnang.
Menurut dia, ada Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan polda setempat yang mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan dalam acara itu.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tersedu-sedu, Darmizal Mengaku Menyesal Pernah Dukung SBY Jadi Ketum Demokrat
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Ardito Ramadhan) (Tribun Medan/Arjuna Bakkara)