Kini Sah Jadi Lelaki Tulen, Aprilia Manganang 28 Tahun Tak Pernah Menstruasi karena Tak Punya Rahim
Kolonel CKM Guntoro, dokter spesialis bedah plastik RSPAD Gatot Subroto, memastikan Aprilia Santini Manganang adalah laki-laki tulen.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kolonel CKM Guntoro, dokter spesialis bedah plastik RSPAD Gatot Subroto, memastikan Aprilia Santini Manganang adalah laki-laki tulen.
Berdasarkan pemeriksaan awal pada postur tubuh, pada 9 Februari lalu, diketahui bahwa Aprilia memiliki dada yang bidang, pinggulnya tidak besar, dan tidak mempunyai payudara.
Demikian diungkapkan dokter Guntoro saat menjadi saksi ahli bagi Aprilia dalam sidang perdata penetapan perubahan nama dan status jenis kelamin yang digelar Pengadilan Negeri Tondano, Minahasa, Sulawesi, Jumat (19/3/2021).
"Saya amati memang postur tubuhnya lebih cenderung sebagai postur laki-laki. Di mana dadanya bidang, pinggulnya tidak besar, dan payudaranya juga rata, tidak ada. Jadi secara umum, dari postur, adalah postur laki-laki," ujar dokter Guntoro.
Baca juga: Kisah Aprilia Manganang 28 Tahun Menjadi Perempuan dan Sekarang Lelaki Sejati, Momen Terindah Saya
Baca juga: Aprilio Perkasa Manganang Peluk Jenderal Andika Sambil Menangis Usai Pengadilan Terima Permohonannya
Selain itu, hasil pemeriksaan pada genitalia externa mengungkap bahwa Aprilia selama ini memiliki penis dan kantung buah zakar.
Kantung buah zakar yang dimiliki Aprilia memiliki testis yang sempurna.
Namun, ungkap dokter Guntoro, penis yang dimiliki Aprilia ukurannya lebih kecil dari ukuran normal.
"Pada genitalia externa, saya periksa di situ, saya dapati ada penis. Ada penisnya dengan ukuran memang lebih kecil dari normal. Sekitar 4 cm panjangnya diameter hampir 2 cm," ungkap Guntoro.
"Kemudian saya dapatkan kantong buah zakar. Ada dua testisnya di kanan dan kiri. Jadi ada dua testis yang dibungkus dalam kantung buah zakar," sambung dia.
Selain itu Aprilia Manganang selama ini tidak pernah haid atau menstruasi. Ini disebabkan karena Aprilia tidak pernah memiliki rahim.
Hal itu terungkap setelah dokter Guntoro memeriksa organ dalam Aprilia Manganan menggunakan Magnetic Resonant Imaging (MRI).
"Selama ini Aprilia tidak pernah haid atau menstruasi. Jadi ini sesuai, memang dia tidak punya rahim," kata dokter Guntoro.
Saat memeriksa rongga panggul Aprilia menggunakan MRI, dokter Guntoro tidak menemukan adanya rahim, indung telur ataupun vagina. Dia mengatakan yang ditemukan dari pemeriksaan MRI justru prostat.
"Prostat itu hanya dimiliki oleh laki-laki. Demikian juga dari MRI dipastikan juga di kantong buah zakar itu memang ada testisnya. Itu juga menunjukkan bahwa Aprilia ini laki-laki," papar dokter Guntoro.
Atas hasil pemeriksaan pada postur tubuh dan pemeriksaan menggunakan MRI ini, dokter Guntoro mendiagnosis Aprilia menderita hipospadia.
"Dari pemeriksaan kami mendiagnosis ini adalah hipospadia. Dan ini perlu dikoreksi atau diperbaiki untuk memperbaiki kualitas hidup dari pemohon," ujar dia.
Dalam kasus yang dialami Aprilia, posisi muara saluran kencingnya berada di bawah kantung kemaluan atau kantung buah zakar. Saluran kencing Aprilia tidak berada pada posisi yang normal yaitu di ujung mr p.
"Melainkan berada di bagian bawah penis dengan variasinya sampai ada yang di bawah kantung kemaluan atau buah zakar," ujar dia.
Menurut dokter Guntoro, hipospadia yang dialami Aprilia termasuk dalam kategori berat.
"Ini termasuk kategori hipospadia yang berat, kita sebut hipospadia tipe scrostalis," pungkas dokter Guntoro.
Bagi Aprilio, ini adalah momen terindah dalam hidup. Sembari menangis, dia mengutarakan keinginannya memulai kehidupan baru sebagai seorang laki-laki tulen.
"Mungkin ini momen terindah buat saya. Saya ingin awali hidup saya dengan baru. Saya buka lembaran hidup baru," ujar Aprilio sembari menangis. (tribun network/lucius genik)