Ketua Majelis Syura Minta Kepala Daerah dari PKS Transparan, Inovatif dan Adil
Habib Salim meminta agar kepala daerah melakukan inovasi dalam pengelolaan pemerintahannya.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Al Jufri memberikan arahan dalam penutupan Silaturahim Nasional Kepemimpinan Daerah di Jakarta, Sabtu (20/3/2021) sore.
Habib Salim Segaf Al Jufri berpesan agar kepala daerah dari PKS harus memperhatikan tiga hal dalam kepemimpinan.
Menteri Sosial pada Kabinet Indonesia Jilid II ini menekankan transparansi, inovasi dan adil.
Habib Salim Segaf menegaskan jika pengelolaan anggaran di daerah wajib dikelola secara jujur dan transparan.
"Kelola dengan hati-hati, harus jujur dan amanat mengelola anggaran rakyat. Jangan main-main," papar Habib Salim Segaf.
Habib Salim juga meminta agar kepala daerah melakukan inovasi dalam pengelolaan pemerintahannya.
Baca juga: Fraksi PKS Resmi Surati Ketua DPRD DKI Usulkan Agenda Divestasi Saham Perusahaan Bir
Baca juga: RUU PPSK Masuk Prolegnas 2021, PKS Berikan Catatan
Jalannya pemerintahan yang inovatif berorientasi pada kemudahan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.
"Mudahkan masyarakat dalam memberikan layanan. Dulu saat di Kementerian Sosial kita buka layanan satu atap. Semua persoalan pendidikan, kemiskinan dan sosial semuanya ada disitu. Mudahkan masyarakat," tutur dia.
Terakhir, Habib Salim Segaf mengingatkan soal melaksanakan kepemimpinan yang adil.
Habib Salim Segaf mengibaratkan pemimpin daerah adalah seorang bapak dan rakyatnya adalah sang anak.
"Tidak mungkin seorang bapak mau mencelakakan anaknya. Tidak mungkin berbuat zalim, tidak mungkin rakyat diperlakukan begitu," tutur dia.
Habib Salim secara khusus meminta agar pemimpin daerah lebih banyak mendengarkan kaum miskin dan menolong mereka.
"Sebulan sekali kumpulkan dan hadirkan orang miskin. Dengarkan uneg-uneg mereka langsung tanpa perantara. Kapan lagi orang-orang miskin bisa hadir dan menyampaikan aspirasi langsung kepada pemimpin jika tidak diberi kesempatan?" ungkapnya.