Ahli dari BMKG Bantah Teori Konspirasi Tsunami Aceh 2004 Rekayasa Amerika Gunakan Senjata Nuklir
Beredar teori konspirasi yang menyebut tsunami Aceh adalah rekayasa Amerika Serikat menggunakan senjata nuklir. Ahli dari BMKG buat bantahan.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
"Jika sumbernya ledakan nuklir, maka semua catatan seismogram di berbagai stasiun seismik diawali dengan gerakan naik (kompresi) pada gelombang P tersebut," ungkap Daryono.
Baca juga: Jepang Rawan Gempa, Warga Antisipasi Siapkan Tas Darurat Berisi Kebutuhan Selama Mengungsi
Keempat, gempa tektonik pemicu tsunami tidak tiba-tiba.
Gempa tektonik yang memicu Tsunami Aceh 2004, disebut Daryono tidak terjadi dengan tiba-tiba.
Melainkan melalui proses terjadinya gempa pembuka (foreshocks) yang sudah muncul sejak tahun 2002, saat terjadi Gempa Simeulue 7,0 pada 2 November 2002.
"Sejak itu terjadilah serangkaian gempa kecil yang terus-menerus terjadi yang merupakan gempa pendahuluan hingga puncaknya terjadi gempa berkekuatan 9,2 pada 26 Desember 2004 pukul 08.58.53 WIB," ungkap Daryono.
Fenomena gempa pendahuluan (foreshocks) yang sudah terjadi sejak 2 tahun sebelumnya ini, kata Daryono, merupakan bukti kuat Gempa Aceh 2004 tidak dipicu ledakan nuklir.
"Tetapi gempa tektonik dengan tipe gempa pendahuluan (foreshocks) - gempa utama (mainshock) - gempa susulan (aftershocks)," jelasnya.
Baca juga: Info BMKG Hari Ini: Peringatan Dini Selasa, 23 Maret 2021, Waspada Cuaca Ekstrem di 29 Wilayah
Kelima, jalur rekahan.
Gempa Aceh 2004, lanjut Daryono, membentuk jalur rekahan (rupture) di sepanjang zona subduksi (line source) dari sebelah barat Aceh di selatan hingga Kepulauan Andaman-Nicobar di utara sepanjang sekitar 1500 km.
"Ini adalah bukti bahwa rekahan gempa tektonik terjadi di segmen Megathrust Aceh-Andaman."
"Rekahan panjang yang terbentuk di sepanjang jalur subduksi lempeng ini adalah bukti bahwa deformasi dasar laut yang terjadi bukan disebabkan oleh ledakan nuklir."
"Karena jika ledakan nuklir maka deformasi yang terbentuk secara terpusat di satu titik (point source) dan tidak berupa jalur (line source)," jelasnya.
Keenam, adanya serangkaian gempa susulan.
Bukti selanjutnya, ungkap Daryono, guncangan dahsyat di Aceh 2004 dipicu oleh gempa tektonik adalah munculnya serangkaian gempa susulan yang sangat banyak di sepanjang jalur Megathrust Andaman-Nicobar pasca gempa utama.