Sudah 125 Tahun Ada, Konjen RI Ungkap Sejarah Keberadaan Orang Jawa di Kaledonia Baru
Belum banyak yang tahu orang Indonesia di Kaledonia Baru anggotanya sebagian besar dari pulau Jawa.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
![Sudah 125 Tahun Ada, Konjen RI Ungkap Sejarah Keberadaan Orang Jawa di Kaledonia Baru](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/konjen-ri-di-kaledonia-baru-hendra-satya-pramana-nih3.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Belum banyak yang tahu orang Indonesia di Kaledonia Baru anggotanya sebagian besar dari pulau Jawa.
Umumnya mereka disebut orang Jawa, adalah salah satu populasi Asia tertua dan terbesar di Kaledonia Baru.
Konjen RI di Kaledonia untuk Baru, Hendra Satya Pramana mengungkapkan fakta bahwa orang Jawa sudah ada 125 tahun di Kaledonia Baru dan membentuk suatu komunitas.
Komunitas itu dinaungi sebuah organisasi yang cukup besar di Kaledonia Baru bernama PMIK atau kepanjangan dari Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya.
“Keturunan Indonesia di kaledonia baru sudah cukup lama. Pada tanggal 16 februari 2021 lalu, masyarakat Indonesia disini merayakan 125 tahun kedatangan orang Indonesia di Kaledonia Baru, yaitu tahun 1896,” kata Konjen RI saat wawancara khusus Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, Rabu (24/3/2021).
Masyarakat keturunan Indonesia saat ini berjumlah 7.000 orang dari total 220 ribu jumlah penduduk Kaledonia Baru, atau dalam bahasa Inggris dinamakan New Caledonia.
Wilayah ini terletak di sub-benua Melanesia di Samudra Pasifik sebelah barat daya. Juga dinamai Kanaki dari nama penduduk asli kepulauan itu.
Konjen Hendra bercerita, berdasarkan sejarahnya pertama kali orang Jawa yang datang ke Kaledonia Baru jumlahnya mungkin sekitar 10 ribu. Tapi pada saat puncaknya bisa sampai 25 ribu hingga 35 ribu orang yang datang dan bekerja di Kaledonia Baru.
Baca juga: Manuver Vanuatu Soal Papua dan Sosialisme Melanesia
“Masyarakat kebanyakan dari Jawa, khususnya Jawa Tengah,” kata Hendra.
Konjen RI bercerita awal orang Jawa bisa ada disana didatangkan oleh pemerintah Perancis bersama pemerintah Belanda.
Orang Indonesia dibawa ke Kaledonia Baru untuk bekerja sebagai kuli kontrak di perkebunan, khususnya perkebunan kopi dan pertambangan nikel, karena kaledonia baru diberkahi dengan deposit nikel yang cukup besar.
“Kaledonia baru masuk dalam 5 besar negara yang memiliki deposit nikel, tepatnya nomor 4. Warga Indonesia yang datang ke kaledonia pada 1896 bekerja di perkebunan kopi dan tambang nikel,” kata Konjen RI.
Namun pada sekitar tahun 1950, warga Indonesia yang berada di Kaledonia mendengar kabar kalau Indonesia sudah merdeka dan berharap kondisi yang lebih baik di Indonesia.
Akhirnya mereka berbondong-bondong untuk kembali ke Indonesia. Sejarah itu juga yang membuat pemerintah Indonesia saat itu membuka Konsulat Jenderal di Kaledonia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.