Wacana Presiden 3 Periode, Benny K Harman: Halusinasi, Mungkin dari Politisi yang Suka Cari Muka
Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Benny K Harman bantah wacana presiden 3 periode: Halusinasi, Mungkin dari Politisi yang Suka Cari Muka.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Wacana jabatan Presiden diperpanjang menjadi 3 periode cukup membuat beberapa politisi angkat suara.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri pun sudah menjawab wacana itu dengan penolakan.
Kali ini, wacana itu ditanggapi oleh anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman bantah wacana perpanjangan masa jabatan Presiden jadi 3 periode.
Bantahan itu ia ungkapkan melalui cuitannya, @BennyHarmanID, Selasa (23/3/2021).
Pada cuitan itu, Benny membeberkan ada pertemuan informal antara Badan Pengkajian Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan ketua MPR.
Baca juga: Nurdin Halid Sebut Airlangga Hartarto Layak Jadi Presiden Pengganti Jokowi, Bagaimana Kans Anies?
Baca juga: Bamsoet: Matangkan Substansi PPHN dan Tegaskan Tidak Ada Pembahasan Tentang Periodesasi Presiden
Baca juga: Demokrat: Perubahan Masa Jabatan Presiden 3 Periode Tidak Pernah Dibahas
Ia mengatakan wacana presiden 3 periode itu jelas sebuah halusinasi.
"Badan Pengkajian MPR gelar pertemuan informal dengan ketua MPR dan Wakil Ketua MPR Syarief Hasan dan Fadel Muhammad. "
"Amat jelas, wacana presiden 3 periode itu halusinasi," tulis Benny.
Menurutnya, kabar presiden 3 periode itu berasal dari politisi yang suka mencari muka.
Bahkan, ia menyebut politisi itu dengan sebutan pengkhianat negara.
"Dari siapa? Mungkin dari politisi yang suka cari muka alias pengkianat reformasi dan pengkinat negara.#Liberte," lanjutnya.
Baca juga: Ahmad Basarah Pastikan MPR Tidak Pernah Bahas Penambahan Masa Jabatan Presiden
Baca juga: Refly Harun Khawatir Orang-orang di Sekitar Presiden Menggoda Jokowi untuk Perpanjang Masa Jabatan
Sebelumnya, wacana presiden 3 periode pertama kali muncul dari Mantan Ketua MPR RI Amien Rais.
Amien mengungkap kecurigaan terkait adanya usaha dari pemerintahan Presiden Jokowi untuk menguasai semua lembaga tinggi negara.
Hal itu disampaikannya melalui akun YouTube Amien Rais Official, seperti dikutip Minggu (14/3/2021).
"Tentu ini sangat berbahaya."
"Jadi sekarang sudah ada semacam publik opini yang mula-mula samar-samar sekarang semakin jelas ke arah mana rezim Jokowi ini untuk melihat masa depannya," ujar Amien.
Pendiri Partai Ummat itu curiga, rezim Presiden Jokowi akan mendorong adanya sidang MPR untuk melakukan perubahan terhadap dua pasal.
Satu di antara dua pasal itu, Amien mengatakan akan memberikan hak bagi presiden bisa dipilih tiga kali.
Namun, dia menegaskan bahwa semua hal itu masih menjadi dugaannya.
"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama meminta sidang istimewa MPR, ya mungkin satu dua pasal yang katanya perlu diperbaiki. "
"Yang mana saya juga tidak tahu. Tapi kemudian nanti akan ditawarkan pasal baru yang kemudian memberikan hak bahwa presiden itu bisa dipilih tiga kali," ucap Amien.
Baca juga: Bamsoet: Isu Presiden Tiga Periode Hanya Skenario Halu dari para Petualang Politik
Baca juga: Masyarakat Diminta Hentikan Wacana Masa Jabatan Presiden Tiga Periode
Lebih lanjut, Amien mengingatkan jika hal itu benar-benar terjadi, maka bisa berbahaya.
Amien meminta agar lembaga tinggi negara tidak membiarkan ini terjadi.
"Saya meminta saudara-saudara sekalian para anggota DPR, MPR, DPD, lembaga tinggi yang lain akankah kita biarkan plotting rezim sekarang ini akan memaksa masuknya pasal supaya bisa dipilih ketiga kalinya itu?" katanya.
Jokowi Tolak Wacana 3 Periode
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan sedari awal tidak ada niatan untuk menjadi Presiden tiga periode.
"Apalagi yang harus saya sampaikan, bolak balik, ya, sikap saya nggak berubah," kata Jokowi dalam pernyataanya yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, diberitakan Tribunnews sebelumnya, Senin (15/3/2021).
Selain tidak ada niat, Jokowi juga menegaskan tidak berminat menjadi presiden tiga periode.
Konstitusi kata Presiden telah membatasi jabatan presiden hanya dua periode.
"Saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat menjadi Presiden 3 periode," kata Jokowi.
"Konstitusi mengamanahkan dua periode, itu yang harus yang harus kita jaga bersama-sama," sambungnya.
Baca juga: Tanggapi Isu Jabatan Presiden 3 Periode, Mahfud MD Ungkap Penolakan Jokowi
Presiden meminta semua pihak untuk tidak membuat kegaduhan baru.
Karena saat ini pemerintah sedang fokus menangani Pandemi Covid-19.
"Janganlah membuat kegaduhan baru, kita saat ini tengah fokus pada Penanganan Pandemi," pungkasnya.
Ikuti perkembangan berita terbaru Isu Jabatan Presiden 3 Periode lainnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.