Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Minta Debat Polemik Impor Beras Dihentikan: Harga Gabah Bisa Anjlok

Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta debat soal polemik impor beras dari berbagai pihak dihentikan: Harga gabah bisa anjlok.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Jokowi Minta Debat Polemik Impor Beras Dihentikan: Harga Gabah Bisa Anjlok
YouTube Sekretariat Presiden
Pernyataan Jokowi soal polemik impor bera. - Jokowi minta debat soal polemik impor beras dari berbagai pihak dihentikan: Harga Gabah Bisa Anjlok. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat suara soal isu yang beredar jika pemerintah akan impor beras dari luar negeri.

Menanggapi hal itu, Jokowi secara tegas meminta perdebatan berbagai pihak soal polemik impor beras dihentikan.

Menurutnya, polemik ini nantinya membuat harga gabah petani bisa anjlok.

"Saya minta segera hentikan perdebatan yang berkaitan impor beras."

"Ini justru membuat harga jual gabah di tingkat petani turun atau anjlok," kata Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden RI, Jumat (26/3/2021).

Baca juga: Mantan Direktur CDC Percaya Covid-19 Berasal dari Lab Wuhan: Sains yang Akan Mengungkapnya

Baca juga: Presiden Jokowi Pastikan Tak Ada Impor Beras hingga Juni 2021

Ia mengaku paham, situasi Indonesia saat ini memasuki masa panen dan harga beras belum sesuai harapan.

Selain itu, Jokowi memberi kepastian Pemerintah tak lakukan impor beras hingga Juni nanti.

Berita Rekomendasi

Dikatakannya, Indonesia tak mengimpor beras dari luar selama tiga tahun ini.

"Saya pastikan bahwa sampai bulan Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita, Indonesia."

"Kita tahu sudah hampir 3 tahun ini kita tidak mengimpor beras," tambahnya.

Pernyataan Jokowi soal polemik impor beras.
Pernyataan Jokowi soal polemik impor beras. (YouTube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Kinerja Bulog Beli dan Jual Beras Tidak Maksimal

Baca juga: Tak Punya Program Hilir, Perum Bulog Kesulitan Salurkan Cadangan Beras Pemerintah

Lebih lanjut, Jokowi membenarkan ada kesepakan bersama (MOU) tentang impor beras, antara Indonesia dengan Thailand dan Vietnam.

Tetapi, MOU itu hanya bersifat untuk 'jaga-jaga' di tengah pandemi Covid-19, yang situasinya tak menentu.

"Saya tegaskan memang ada MOU dengan Thailand dan Vietnam itu hanya untuk berjaga-jaga."

"Mengingat situasi pandemi yang penuh dengan ketidak pastian," lanjut Jokowi.

Baca juga: Firman Soebagyo: Hiruk Pikuk Politik Beras Akibat Bulog Tengah Panik

Baca juga: Anggota Komisi VI DPR Minta Hentikan Polemik Impor Beras, Fokus Selesaikan Akar Persoalan

Ilustrasi beras
Ilustrasi beras (Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian)

Ia pastikan produksi beras di Indonesia akan diserap oleh Perum Bulog.

Jokowi pun akans segera meminta Mneteri Keuangan Sri Mulyani untuk membantu terkait anggaran tersebut.

"Sekali lagi saya tegaskan, berasnya belum masuk."

"Saya pastikan beras petani akan diserap oleh Bulog dan saya akan segera memerintahkan Menteri Keuangan agar membantu terkait anggarannya," pungkasnya.

Dirut Bulog Budi Waseso: Belum Apa-apa Impor Beras, Ini Masa Panen

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, merasa tidak perlu untuk melakukan impor beras.

Sebab, saat ini stok beras diyakininya aman sampai Mei.

Budi Waseso atau Buwas menilik dari data Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik, bahwa saat ini stok beras surplus.

Baca juga: Soal Polemik Impor Beras, Gde Singgung Pemburu Rente, Tengkulak hingga Bulog

Ia merinci, per hari ini beras Cadangan Beras Pemerintah itu ada sekira 902.000 ton.

"Secara keseluruhannya yang dikuasai Bulog itu mencapai 923.000 ton beras per hari ini," ujar Buwas saat diskusi secara daring, diberitakan Tribunnews sbeelumnya, Kamis (25/3/2021).

Buwas mengatakan akan turun ke lapangan untuk membuktikan sendiri produksi beras dalam negeri cukup.

"Saya memegang apa yang disampaikan oleh pihak Kementerian Pertanian dengan BPS. Terus kalau saya tidak percaya, saya percaya dengan siapa?" kata Buwas.

Baca juga: Panen Raya di Maros, Bulog dan Kostraling Sinergi Serap Gabah

Menurut Buwas, ia ingin mengikuti arahan Presiden Jokowi, yang menggalakkan pangan dan mencintai produk dalam negeri.

Para pembantu presiden, menurut dia, harus mengikuti arahan dari presiden.

Karena itu, ia merasa tidak perlu impor beras.

Baca juga: Mendag : Kalau Penyerapan dari Bulog Bagus, Kita Tidak Perlu Impor Beras

"Belum apa-apa kita sudah menyatakan impor, apalagi yang mendasar yaitu beras. Apalagi ini masa panen. Yang ngomong soal impor kan bukan saya karena saya bukan pengambil kebijakan, bukan pengambil keputusan," ujarnya.

Dia pun menegaskan, stok Bulog di seluruh Indonesia masih aman. Bulog akan maksimal menyerap beras di daerah-daerah dan menstok wilayah yang tidak memproduksi pangan.

"Sehingga saya ingin menjamin pangan itu aman, khususnya beras di seluruh Indonesia. Dan saya beryakinan bahwa kita ini bisa swasembada pangan, dan tidak perlu buru-buru menyatakan impor," kata Buwas.

Baca artikel lain terkait Polemik Impor Beras

(Tribunnews.com/Shella/Dennis Destryawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas