Menkes Dukung PTM, Minta Vaksinasi 5,6 Juta Tenaga Pendidik Dipercepat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta pemberian vaksin kepada total 5,6 juta tenaga pendidik dipercepat.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta pemberian vaksin kepada total 5,6 juta tenaga pendidik dipercepat untuk mendukung pembelajaran tatap muka (PTM).
Sehingga vaksinasi kepada guru bisa diselesaikan hingga akhir Juni 2021.
Diketahui dari 17 juta prioritas pemberian vaksin dari kategori lansia dan tenaga publik, yang paling banyak adalah tenaga pendidik dengan total mencapai 5.659.560 orang.
"Dari 17 juta tenaga publik, tenaga pendidik adalah yang paling tinggi prioritasnya dan paling banyak jumlahnya. Baik dari lansia dan petugas publik, harus kita selesaikan sampai akhir Juni," kata Budi Gunadi saat konferensi pers SKB 4 menteri terkait PTM, Selasa (30/3/2021).
Ia akan meminta tim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan Kemendikbud untuk membuat program vaksinasi bagi tenaga pendidik.
"Kami mohon semua universitas, sekolah, pemerintah daerah membantu para pendidik untuk membuat program (vaksinasi bagi tenaga pendidik), untuk mempercepat akselerasi ini," ujarnya.
Alasan ia mendukung terlaksananya PTM adalah karena dunia telah berulang kali dilanda pandemi, namun manusia selalu dapat terus beradaptasi.
Namun menurutnya adaptasi yang paling penting adalah adaptasi terhadap perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Baca juga: BREAKING NEWS, Pemerintah Wajibkan Sekolah Dibuka Usai Vaksinasi Guru Rampung, Pembelajaran Terbatas
Baca juga: Tembus 10 Juta Vaksin, Indonesia Masuk 4 Besar Negara Terbanyak Vaksinasi
"Ada 4 hal yang harus kita lakukan, vaksin adalah salah satunya, tapi yang paling penting adalah perubahan perilaku, protokol kesehatan di setiap lini, termasuk kegiatan belajar mengajar," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa vaksinasi memang salah satu strategi yang penting, tapi bukan satu-satunya strategi.
Selain perubahan perilaku, menurunya perlu adanya definisi yang lebih jelas tentang protokol kesehatan di lingkungan pendidikan yang harus dikomunikasikan segera oleh pemangku kepentingan terkait, termasuk bersama dengan Kemenkes.
"Mari kita buat program itu, sehingga kegiatan belajar mengajar dilengkapi dengan vaksinasi, dilengkapi dengan protokol kesehatan yang baru, sehingga investasi kepada anak-anak muda bangsa akan siap kedepannya," ujarnya.