Sempat Jadi Kontroversi, Survei SMRC: Mayoritas Masyarakat Bersedia Divaksin AstraZeneca
Minat warga divaksinasi dengan AstraZeneca-Oxford menapai 53 persen relatif lebih rendah dibanding minat terhadap vaksinasi secara umum
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
![Sempat Jadi Kontroversi, Survei SMRC: Mayoritas Masyarakat Bersedia Divaksin AstraZeneca](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mabes-tni-laksanakan-vaksinasi-covid-19-astrazeneca_20210326_191722.jpg)
Pertama adalah penyiapan dari inang pembibitan vaksin-vaksin ini yang menggunakan materi berasal dari babi.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi (Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden)
"Kemudian pada saat pembibitan vaksin itu sendiri adanya enzim tripsin yang menggunakan bahan dasarnya dari babi," ungkapnya dalam talkshow virtual bersama KBR, Selasa (23/3/2021).
Tetapi kemudian setelah proses pembibitan dan calon virus muncul, maka tripsin tersebut kemudian dipisahkan sampai benar-benar tidak ada bahan yang bersinggungan dengan bahan yang haram.
"Sehingga itulah kemudian MUI vaksin ini sifatnya Mubah. Sebuah vaksin artinya dibolehkan atau Mubah ya. Mengapa dibolehkan jadi walaupun haram atau bersinggungan dengan babi ini bisa digunakan, karena ada 5 alasan, seperti memenuhi aspek darurat maupun kalau tidak kita lakukan vaksinasi maka ada risiko atau bahaya yang muncul," jelas perempuan berhijab ini.
Berdasarkan rilis yang diterima Tribunnews.com, Minggu (21/3/2021), pihak AstraZeneca menjamin, vaksin yang turut diproduksi oleh Universitas Oxford ini tidak mengandung unsur hewani.
Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Badan Otoritas Produk Obat dan Kesehatan Inggris.
"Semua tahapan proses produksinya, vaksin vektor virus ini tidak menggunakan dan bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya," jelasnya.
Pihaknya juga meyakini hal tersebut yang didasari oleh persetujuan dari 70 negara di dunia.
Beberapa negara tersebut didominasi oleh negara muslim yakni, Arab Saudi, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, Mesir, Aljazair dan Maroko dan banyak Dewan Islam di seluruh dunia.
Wamenag Imbau Agar Tak Ragu
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengimbau agar masyarakat tidak ragu untuk menggunakan vaksin AstraZeneca.
Zainut mengatakan vaksin AstraZeneca sudah mendapat fatwa dari MUI dan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EAU) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak ragu menggunakan vaksin AstraZeneca," ujar Zainut melalui keterangan tertulis, Senin (22/3/2021).