Komisi III: Pencegahan Aksi Terorisme Harus Masif
Hal ini merespon peristiwa atau rentetan kejadian terorisme di beberapa wilayah Indonesia, yakni Makassar dan di Mabes Polri, Jakarta.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI I Wayan Sudirta meminta aparat keamanan dan seluruh pihak melakukan pencegahan terhadap aksi jaringan terorisme harus dilakukan secara masif.
Hal ini merespon peristiwa atau rentetan kejadian terorisme di beberapa wilayah Indonesia, yakni Makassar dan di Mabes Polri, Jakarta.
"Tindakan pencegahan tetap harus dijadikan program nomor satu untuk menghadapinya. Presiden Jokowi sendiri telah mengatakan berkomitmen untuk melakukan pemberantasan jaringan terorisme," ujar Sudirta saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (31/3).
Baca juga: Dikawal Polisi Bersenjata, Jenazah Wanita Penyerang Mabes Polri Tiba di RS Polri Kramat Jati
Sudirta menerangkan BNPT sebagai institusi resmi negara dalam upaya memberantas terorisme harus mendapat dukungan dari semua pihak.
"Terorisme itu ancaman luar biasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk itu diperlukan langkah-langkah pencegahan dengan program yang luar biasa juga," imbuh Sudirta.
Baca juga: Nasir Abbas, Eks Tokoh Jamaah Islamiyah, Aksi Terorisme Itu Nyata
Komisi III DPR RI, ucap Sudirta, telah memberikan dukungan konkrit terhadap program pemberantasan teorisme dengan menaikan jumlah anggaran bagi BNPT pada tahun 2021 ini.
"Dukungan komisi III diantaranya dilakukan untuk program peningakatan sistem teknologi dan informasi sebagai upaya optimalisasi bagi BNPT dalam program memberantas terorisme," ucap Sudirta.
Secara umum, kata dia, negara sudah membuktikan komitmennya dalam upaya memberantas terorisme dengan anggaran yang dinilai cukup dengan sesuai dengan program yang telah diajukan.
Baca juga: Jenazah Perempuan Penyerang Mabes Polri Diangkut ke RS Polri
"Ketika dikatakan deradikalisasi sukses atau berhasil, saya kira masih 50:50, karena rata-rata di dalam penjara mereka justru merekrut orang baru. Program kerja BNPT saya kira sudah cukup bagus namun masih perlu lebih dioptimalkan lagi," ujar Sudirta.
Menurut Sudirta, yang perlu dioptimalkan BNPT adalah memanfaatkan media digital untuk menyebarkan konten-konten yang mengedukasi masyarakat terkait radikalisme. Kemudian juga ada peningkatan teknologi informasi pusat analisis dan pengendalian krisis.
"Kedua hal ini sudah mengcover sisi pencegahan dan pengungkapan," terangnya.