2 Aksi Teror dalam Sepekan, Kosgoro 57: Masalah Terorisme di Indonesia Tak Sederhana
Lebih jauh, Dave meminta pencegahan diperkuat dan diutamakan dalam penanggulangan terorisme.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum selesai duka akibat Bom di Gereja Katedral Makassar Minggu (28/3/2021), Rabu sore teror justru secara terbuka dilayangkan kepada aparat kepolisian. Ironinya, hal itu dilakukan di Markas Besar Kepolisian (Mabes Polri).
Ketua Umum PPK Kosgoro 57 Dave Akbarshah Fikarno berpandangan, aksi terorisme beberapa hari ini tak bisa dianggap remeh.
"Ini menunjukkan permasalahan ini sangat tidak sederhana," kata Dave dalam keterangannya, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Moeldoko: Tidak Ada Tempat Bagi Teroris untuk Sembunyi
Bagi Dave, usia pelaku, lalu sikapnya terkait sistem ekonomi Indonesia, menyebut pemerintah Indonesia thagut, serta mempersoalkan ideologi bangsa Indonesia menjadi bukti bahwa terorisme punya doktrin yang terstruktur.
"Memang penegakan hukum perlu dilakukan dengan sangat tegas tetapi penangkapan dengan pressure kan tidak akan menghentikan. Hanya bisa menurunkan aksi teror yang sudah ada sekarang, ini persoalannya harus dicaritahu daripada akar permasalahannya sendiri," papar Dave Laksono sapaan karibnya.
Sebab, Dave sepakat, aksi teror tak terkait agama manapun. Namun, kini, ada pergeseran tren pelaku teror: dari yang dulu berasal dari keluarga yang bermasalah, kini lahir dari keluarga yang secara sosial mapan.
"Kalau dulu pelaku teror itu kan dari keluarga yang bermasalah. Sekarang ini terbukti tidak hanya dari golongan orang yang hidupnya itu tidak memiliki masa depan, ternyata ini juga banyak dari anak muda yang ternyata masih memiliki masa depan dan harapan yang indah, tetapi terjerumus dengan ideologi teroris ini," urai Dave yang juga Anggota Komisi I DPR ini.
Baca juga: IPW Nilai Teroris Ingin Tunjukkan 2 Hal Lewat Serangan di Mabes Polri dan Bom di Makassar
Lebih jauh, Dave meminta pencegahan diperkuat dan diutamakan dalam penanggulangan terorisme. Ia menyarankan program deradikalisasi terus dievaluasi sesuai tantangan di lapangan.
"Ya memang pendekatan deradikalisasi itu masih membutuhkan formulasi yang lebih tepat, masif, dan efektif," tandas Dave.
Penyerangan Mabes Polri kemarin langsung direspons oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Sigit menginstruksikan jajarannya untuk lebih waspada. Di sejumlah daerah markas kepolisian kini sudah menerapkan pengawasan ketat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.