Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Penyerangan di Mabes Polri, Perlu Penanganan Tegas Penyebaran Doktrin Terorisme

Penindakan terhadap penyebaran doktrin terorisme dinilai harus tegas karena sudah sampai kepada level mengkhawatirkan. 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ada Penyerangan di Mabes Polri, Perlu Penanganan Tegas Penyebaran Doktrin Terorisme
KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO
Rumah terduga teroris yang menyerang di Mabes Polri di Gang Taqwa, bilangan Ciracas, Jakarta Timur itu telah dipasangi garis polisi, Rabu (31/3/2021) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Pusat Aliansi Mahasiswa dan Aktivis Nasional (AMAN) Ginka Febriyanti berharap pemerintah bisa melakukan pencegahan yang lebih efektif terhadap penyebaran doktrin terorisme

Hal ini menyusul aksi penyerangan di Mabes Polri oleh pelaku berinisial ZA pada Rabu (31/3/2021). Ginka menilai kemunculan teroris di kalangan milenial harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak. 

"Kami sangat prihatin dengan munculnya teroris dari anak muda dan Milenial. Sulit rasanya kami menerima bahwa ada anak-anak muda yang memiliki cara berpikir seperti (teroris) ini," kata Ginka melalui keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021).

Ginka berharap penindakan terhadap penyebaran doktrin terorisme harus tegas karena sudah sampai kepada level mengkhawatirkan. 

Baca juga: Terduga Teroris yang Serang Mabes Polri Bawa Map Kuning saat Lakukan Aksinya, Berisikan Amplop

"Menurut kami ini adalah peringatan keras bagi kita semua," ujar Ginka. 

Bagi pihak keamanan, serangan teroris hanya dalam beberapa hari yakni bom Makassar pada Minggu 28 Maret 2021 yang dilanjutkan serangan Lonewolf di Mabes Polri merupakan alarm keras.

Baca juga: Sosok Pria Bermobil yang Disebut Antar Terduga Teroris Serang Mabes Polri Masih Misterius

BERITA REKOMENDASI

Dia meminta pihak kemanan lebih memperkuat koordinasi dan kolaborasi untuk bisa melindungi masyarakat.

"Milenial seharusnya mendapatkan edukasi yang lebih baik mengenai ajaran agama. Milenial ini beragam dan kami masuk dari bagian besar itu, tetapi kenapa si pelaku bisa berpikir seperti itu, sedangkan kami tidak. Sepertinya ada sesuatu yang hilang disini," jelas Ginka.

Secara keseluruhan, Ginka menilai ajaran agama yang dibelokkan sehingga diserap oleh para milenial harus jadi perhatian.

Menurut dia, aksi terorisme ini yang akan menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa. 

"Jangan sampai aksi terorisme ini mengganggu kerukunan umat beragama dan kehidupan kita bermasyarakat. Jangan lihat agama pelaku, tapi lihatlah dari sisi kemanusiaan," pungkas Ginka. 


Update Penyerangan di Mabes Polri 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas