Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pangdam Jaya TNI Tegaskan Aksi Terorisme Tidak Mewakili Agama Tertentu

Pangdam Jaya TNI Dudung Abdurachman tegaskan aksi terorisme tidak mewakili agama tertentu.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pangdam Jaya TNI Tegaskan Aksi Terorisme Tidak Mewakili Agama Tertentu
Tangkapan Layar Youtube Kompas TV
Pangdam Jaya TNI Dudung Abdurachman (kanan) tegaskan aksi terorisme tidak mewakili agama tertentu. Dudung ditemani Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kiri) saat memantau pengamanan ibadah Misa besok Jumat (2/4) di Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (1/4/2021) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Pangdam Jaya TNI Dudung Abdurachman beri tanggapannya soal aksi terorisme yang baru-baru ini terjadi.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang setelah aksi terorisme ini terjadi.

Secara tegas, ia menyebut aksi itu tak mewakili suatu ajaran agama tertentu.

Hal itu diungkapkan Dudung saat memantau pengamanan Gereja Katedral Jakarta bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran untuk perayaan Hari Paskah yang jatuh Jumat (2/4/2021) besok.

"Saya imbau kepada masyarakat agar tenang, bahwa apa yang dilkaukan tidak mewakili agama tertentu," kata Dadang, dikutip siaran langsung Kompas TV, Kamis (1/3/2021) malam.

Baca juga: Kutuk Keras Tindakan Terorisme, Pakar Pidana: Tidak Ada Pembenaran Sama Sekali

Baca juga: BNPT Beberkan Tiga Indikator Orang yang Terjangkit Radikalisme Terorisme

Menurut Dadang, semua agama tak mengajarkan tindakan terorisme.

Dadang meminta masyarakat untuk memberi kepercayaan pada TNI-Polri dalam menindaklanjuti kasus terorisme.

Berita Rekomendasi

Jika ada kejanggalan, warga diminta segera melapor ke aparat keamanan terdekat.

"Berilah kepercayan TNI-Polri untuk melaksanakan tugas- tugas ini. Kita semua juga merasa bertanggung jawab," jelasnya.

Selain itu, menanggapi pengamanan hari Paskah besok, TNI-Polri sudah menyiapkan antisipasi aksi teror.

"CCTV udah terpasang secara keseluruhan, personil otomatis dilengkapi materiil yang ada," pungkasnya.

Pangdam Jaya TNI Dudung Abdurachman pantau gereja katedral kamis 1 april
Pangdam Jaya TNI Dudung Abdurachman (kiri) tegaskan aksi terorisme tidak mewakili agama tertentu. Dudung ditemani Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kanan) saat memantau pengamanan ibadah Misa besok Jumat (2/4) di Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (1/4/2021) malam.

Baca juga: Pengamat Terorisme Sebut Serangan ke Mabes Polri Mirip Aksi Black Widow, Apa Maksudnya?

Baca juga: BNPT: 900 Terduga Teroris Ditangkap Sejak UU Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Terorisme Terbit

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Romo V Adi Prasojo mengimbau seluruh gereja di ibukota untuk meningkatkan pengamanan selama rangkaian perayaan Tri Hari Suci Paskah akhir pekan ini.

Romo Adi meminta para pengelola gereja berkoordinasi dengan aparat TNI/Polri soal pengamanan tersebut.

"Kami sudah terus mengimbau gereja-gereja meningkatkan kerjasama keamanan dengan aparat keamanan dan masyarakat sekitar. Kami yakin aparat keamanan telah berdaya upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban khususnya dalam masa peribadatan paskah ini," kata Romo Adi saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (1/4/2021).

Ia mengatakan peribadatan paskah tahun ini tak berbeda dari pelaksanaan tahun kemarin.

Baca juga: 50 Ucapan Selamat Paskah 2021 Penuh Makna dalam Bahasa Indonesia, Inggris, dan Gambar, Kirim ke WA

Jemaat saat ini beribadah secara tatap muka atau offline dibatasi hanya 20 persen dari kapasitas tampung gereja.

Para jemaat juga diharuskan mendaftarkan diri secara online terlebih dulu.

Protokol kesehatan tetap harus diterapkan secara ketat dalam pelaksanaan peribadatan offline di gereja.

"Peribadatan Paskah di gereja dilakukan secara offline kuota 20 persen dari kapasitas gereja, dan online. Misa offline dilakukan dengan protokol yang ketat, pendaftaran secara online dan menerapkan 5M," tuturnya.

Baca juga: Polisi Imbau Jemaat untuk Tidak Bawa Tas ke Gereja Saat Rangkaian Ibadah Paskah

Diketahui, sejumlah aksi terorisme terjadi belakangan ini.

Markas Besar (Mabes) Polri di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan diserang seorang perempuan terduga teroris pada Rabu (31/3/2021) petang.

Sebelum ditembak mati, sempat terjadi aksi tembak menembak antara polisi dengan pelaku.

Peristiwa terorisme di Mabes Polri berselang tiga hari setelah kejadian bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021).

Kejadian di Mabes Polri juga beriringan dengan upaya polisi yang melakukan penangkapan sejumlah terduga terorisme di Jakarta dan Bekasi.

Baca juga: Polisi Imbau Jemaat untuk Tidak Bawa Tas ke Gereja Saat Rangkaian Ibadah Paskah

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan kepolisian menerjunkan 5.590 personel gabungan untuk melakukan pengamanan di 833 gereja di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Setidaknya setiap gereja di wilayah hukum Polda Metro Jaya akan dijaga 155 personel keamanan, ditambah pengamanan internal gereja.

"Kekuatan yang kami turunkan sekitar 5.590 personel baik itu Polres maupun dari Polda nanti dibackup oleh temen-temen dari TNI juga untuk mengamankan semuanya," ucap Yusri.

(Tribunnews.com/Shella/Danang Triatmojo)

Artikel lainnya terkait terorisme

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas