Pengakuan Saksi Mata Juru Parkir: 'Dia Sempat Nembak Dua Sampai Tiga Kali di Parkiran'
Usai baku tembak, jenazah diduga terduga teroris langsung dibawa ambulans menuju RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sekitar pukul 18.10 WIB.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
"Saya tak tahu pasti yang menghuni rumah tersebut karena mereka tertutup. Setahu saya yang tinggal di situ ada dua orang," ujar Arin, di depan rumahnya, saat penggeledahan terjadi.
Arin menambahkan, orang tersebut tinggal di rumah berwarna hijau itu mengontrak.
"Dia tinggal di sini mengontrak, sudah sekitar 1 tahun. Meski sudah satu tahun saya tak tahu namanya karena belum pernah ngobrol dan orangnya tertutup," kata Arin.
Arin mengatakan, paling ia hanya melihat saat penghuni rumah tersebut keluar rumah.
Baca juga: Temuan Polisi Terkait Pelaku Penyerangan Mabes Polri: Amplop hingga Unggah Bendera ISIS di Instagram
Baca juga: SOSOK ZA, Terduga Teroris yang Tewas di Mabes Polri, Wanita 25 Tahun & Mahasiswa Drop Out
"Memang suka ada kegiatan di rumah itu, kegiatannya mungkin pengajian, tapi saat pengajian juga suka terdengar tabuhan rebana," ujarnya.
Arin mengatakan, kegiatan tersebut mungkin digelar sekitar 1 bulan sekali di rumah itu.
"Yang datang, enggak tahu berapa orang enggak banyak," katanya.
Adanya penggerebekan tersebut, Arin mengaku, tentu mengagetkannya dan warga sekitar.
"Sebab enggak nyangka, seperi ini," ucapnya.
Dari pantauan Tribun, terdapat dua orang pria yang telah diamankan oleh jajaran kepolisian. Satu orang bertubuh kurus dan satu orang lagi bertubuh besar.
Mereka digiring oleh petugas. Mereka kemudian dimasukkan ke dalam mobil polisi.
Adanya puluhan anggota kepolisian ke kompleks tersebut, tentu mengagetkan warga sekitar. Sebagian warga, terlihat penasaran, dengan adanya kejadian itu, dan melihat penggeledahan itu.
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mempertanyakan bisa masuknya penyerang ke dalam area Mabes Polri.
"Yang perlu diwaspadai adalah bagaimana proses dia bisa menerobos masuk. Kalau dia perempuan, perlu dilakukan penggeledahan setiap masuk. Pertanyaannya, apakah ada anggota Polwan yang bertugas di situ?" ujar Benny.
Benny mengatakan serangan ke markas polisi beberapa kali terjadi. Serangan-serangan tersebut menyasar mulai polsek, polres, polda, hingga kini Mabes Polri.
Benny menambahkan, pada beberapa kasus, serangan itu terjadi karena pelaku geram rekan-rekannya ditangkap aparat.
Jika serangan kali ini memang terhubung ke jaringan terorisme, polisi, kata Benny, mesti meningkatkan kewaspadaan. (Tribun Network/den/lut/wly)