Berkunjung ke China, Menlu Retno Marsudi Aktif Galang Dukungan Soal Myanmar
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi kembali menggalang dukungan terkait Myanmar saat melakukan kunjungan ke China
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi kembali menggalang dukungan terkait Myanmar saat melakukan kunjungan ke ke Wu Yi, Provinsi Fujian, China, Jumat (2/4/2021).
Perkembangan situasi di Myanmar turut dibahas Retno bersama Menlu China Wang Yi dalam pertemuannya.
“Kita membahas mengenai perkembangan situasi di Myanmar,” ujar Retno dalam konferensi pers, Jumat (2/4/2021).
Baca juga: Korban Kejahatan Junta Myanmar Capai 543 Orang, 44 di Antaranya Anak-anak
Retno mengatakan, baik Indonesia dan China, memiliki kekhawatiran yang sama mencermati perkembangan situasi yang terjadi.
Kedua negara tidak ingin melihat rakyat Myanmar semakin menderita.
Dala, konferensi pers, Retno mengatakan bahwa China memberikan dukungan terhadap upaya dan tawaran ASEAN untuk membantu Myanmar.
Baca juga: Junta Militer Myanmar Umumkan Gencatan Senjata tapi Tidak untuk Demonstran Anti Kudeta
Termasuk memberikan dukungan terhadap inisiatif Presiden Jokowi untuk diadakannya KTT ASEAN.
“Kami juga memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya segera diakhiri penggunaan kekuatan dan kekerasan, serta pentingnya segera dilakukan dialog diantara mereka,” ujarnya.
Sebelumnya Menlu Retno juga sempat membicarakan masalah Myanmar saat melakukan pembicaraan dengan Menlu Rusia, Sergey Lavrov dua hari yang lalu.
Rusia juga menyampaikan dukungannya terhadap ASEAN dan inisiatif Presiden Indonesia bagi penyelenggaraan KTT ASEAN.
Saat melakukan kunjungan ke Jepang, Selasa (30/3/2021), Menlu Retno bersama Menlu Jepang Motegi Toshimatsu juga menyampaikan keprihatinan yang sama melihat perkembangan situasi di Myanmar.
Retno menegaskan Indonesia menolak keras penggunaan kekerasan oleh aparat keamanan yang menyebabkan jatuhnya lebih dari 100 korban meninggal pada tanggal 27 Maret 2021
“Dialog harus terus diupayakan. Hanya melalui dialog Myanmar akan dapat menyelesaikan masalah mereka,” kata Retno.