Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca dari COVAC Faxility diperkirakan tiba di Tanah Air pada April ini.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sejutaan vaksin jadi tersebut merupakan jatah untuk Indonesia dengan total 11 juta dosis.

Namun, karena India sebagai produsen vaksin terbesar melakukan embargo maka dua gelombang pengiriman vaksin AstraZeneca harus tertunda.

Baca juga: Razman Arif Mengaku Banyak Dapat Telepon Ancaman Sebelum Mundur dari Demokrat Kubu Moeldoko

"Jadi kita seharusnya itu di bulan April itu sudah mendapatkan totalnya 11 juta dosis vaksin AstraZeneca tetapi kemudian baru bisa dikirimkan 1,1 juta berarti kan masih ada 10 juta yang harusnya kita bisa gunakan di bulan April," ujar Nadia dalam diskusi virtual RakyatMerdeka, Jumat (2/4/2021).

Berdasarkan timeline yang disusun pemerintah, memasuki April ini vaksinasi Covid-19 yang seharusnya mulai bergulir menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.

Baca juga: Andalkan Pasokan COVAX, Program Vaksinasi Korsel Terancam

Namun, karena terdampak larangan ekspor maka pelaksanaan vaksinasi tahap ketiga harus mundur.

"Sehingga kemungkinan besar kita akan mencoba untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat umum lainnya akhir Mei atau di awal Juni," ungkap perempuan berhijab ini.

Baca juga: Larangan Mudik Dinilai Tak Efektif, Ahli Kesehatan: Lebih Baik Pembatasan dan Kebut Vaksinasi Lansia

Sebelumnya, 1,1 vaksin AstraZeneca pertama kali tiba di Indonesia pada 8 Maret lalu.

Vaksin asal farmasi Inggris ini kemudian didistribusikan ke 7 provinsi di Indonesia dengan prioritas penerima dari kelompok lansia dan petugas pelayanan publik.