Jubir Kemenkes :Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Baru 2 Persen
Adapun penerima vaksin tahap tiga ini adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi,
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi tahap ketiga belum dapat dimulai, imbas embargo India.
Adapun penerima vaksin tahap tiga ini adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi,
Untuk itu, percepatan vaksinasi kelompok lansia menjadi fokus pemerintah pada April ini.
Baca juga: Apa Beda Kejadian Ikutan dan Efek Samping Vaksinasi? Simak Penjelasan Satgas Penanganan Covid-19
Ia mengatakan, dari total 21,5 juta target sasaran penerima vaksin Covid-19 kelompok lansia, baru 2 persen yang telah mengakses vaksinasi.
"Jadi pelaksanaan vaksinasi kita akan masih tetap dilakukan, terutama pada saat ini kita mengejar target sasaran lansia, harus lebih kita percepat. Kalau kita lihat ini baru 2% lansia yang mengakses sentra vaksinasi," ujar Nadia dalam diskusi virtual, Jumat (2/4/2021).
Dari data Kemenkes, pencapaian cakupan vaksinasi untuk kelompok usia 60 tahun ke atas ini masih jauh harapan bila dibandingkan dengan kelompok petugas pelayanan publik.
Baca juga: Mengapa Beberapa Orang Terinfeksi Covid-19 meski Sudah Divaksin, Ini Kata Badan Kesehatan Amerika
Perempuan berhijab ini mengimbau agar keluarga mendukung para lansia dalam mendapatkan vaksin dengan membantu proses vaksinasi seperti mengantarkan dan mendampingi lansia selama proses vaksinasi.
"Ternyata lansia ini rupanya banyak takut keluar rumah. Karena kemarin kan kita menyampaikan lansia sebaiknya di rumah karena risiko kesakitan dan kematian tinggi. Jadi akibatnya lansia ragu-ragu vaksinasi. Mungkin perlu dibantu (keluarga yang muda) pada proses registrasi dan tes skriningnya," jelas Nadia.
Terkait ketersediaan vaksin Nadia menjelaskan, Bio Farma masih memproses 23 juta dosis bahan baku vaksin.
Dari 23 juta vaksin ini, sekitar 7 juta akan didistribusi di bulan April.
"Jadi kita masih punya sekitar 16 juta dosis vaksin yang akan dalam proses dan Sinovac tetap akan mengirimkan kembali vaksin itu sebanyak 10 juta di akhir April," terangnya.