Soal Dana Haji untuk Investasi, Ma'ruf Minta BPKH Tingkatkan Kerja Sama Berskala Internasional
BPKH diminta meningkatkan kerja sama internasional dalam pengembangan dana haji untuk investasi.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dapat meningkatkan kerja sama internasional dalam pengembangan dana haji untuk investasi.
Sebab, seperti Undang-undang No. 34 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Haji mengamanatkan kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk melaksanakan pengelolaan keuangan haji yang berasaskan prinsip syariah, kehati-hatian, keamanan, nilai manfaat, dan likuiditas, baik di dalam maupun luar negeri.
“Sangatlah tepat bagi BPKH dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk terus menjalin kerja sama dan mengajak negara-negara yang memiliki investasi syariah dan dinilai cukup aktif untuk bekerjasama dan/atau sebagai target investasi yang bersifat sustainable," kata Ma’ru dalam acara "Global Islamic Investment Forum" melalui konferensi video, Jumat (09/04/2021).
Baca juga: Wamenag: Kepastian Haji 2021, Hanya Allah dan Raja Arab yang Tahu
Ma'ruf mengungkapkan saat ini BPKH mengelola dana haji sekitar Rp140 triliun per Desember 2020 (sekitar US$10 miliar).
Dana haji tersebut, dikatakan Ma'ruf, dapat diinvestasikan dalam berbagai macam instrumen investasi, seperti produk perbankan, surat berharga, emas, investasi langsung, dan investasi lainnya.
Selain itu, pengembangan dana haji dapat dilakukan melalui investasi wakaf, investasi haji, dan investasi global
Ia pun meminta IsDB untuk mendorong Awqaf Properties Investment Fund (APIF) memperluas kegiatan investasinya di Indonesia.
Selain itu, agar The Islamic Research and Training Institute (IRTI) membantu pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
“Banyak sekali aset wakaf berbentuk properti di Indonesia yang belum dikembangkan secara maksimal.
Dengan potensi dana wakaf yang besar, menjadikan peluang besar bagi APIF untuk berinvestasi di Indonesia,” ujarnya.
“Saya juga mengharapkan agar BPKH dapat bekerja sama dengan IRTI untuk memperoleh pengetahuan terkini tentang investasi dalam rangka pengembangan dana haji. Investasi yang berhubungan dengan pelaksanaan haji sangatlah luas, mulai dari investasi akomodasi, transportasi, catering, bahkan investasi yang terkait dengan pengelolaan Dam,” pungkasnya.
Ma'ruf berharap Global Islamic Investment Forum ini dapat meningkatkan kerja sama berbagai pihak agar membawa manfaat kepada masyarakat.
“Saya turut mendoakan, semoga Allah SWT senantiasa memberikan ‘Inayah-Nya dan meridai setiap ikhtiar yang kita lakukan,” pungkasnya.
Hadir dalam acara tersebut, Presiden Islamic Development Bank (ISDB) Dr. Bandar M. H. Hajjar, Wakil Ketua Komisi VIII DPR-RI, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Ketua Dewan Pengawas BPKH Yuslam Fauzi dan Kepala BPKH Anggito Abimanyu.