Saat TNI AL Evakuasi Korban KM Alugara dengan Helikopter di Perairan Bangka Belitung
Pilot Helikopter hingga dokter kesehatan TNI AL pun langsung mengambil perlengkapan sembari mendengarkan instruksi selanjutnya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA BELITUNG - "Peran Heli. Peran Heli" terdengar di seluruh ruang KRI Teluk Bintuni-520 yang sedang berlayar di perairan Bangka Belitung.
Seluruh pasukan TNI AL yang berada di atas KRI langsung bersiap.
Pilot Helikopter hingga dokter kesehatan TNI AL pun langsung mengambil perlengkapan sembari mendengarkan instruksi selanjutnya.
Berlokasi di perairan Selat Bangka Belitung, Jumat (9/4/2021) pagi, KM Alugara P-114 memberikan sinyal bahwa ada korban yang perlu dievakuasi dari atas Kapal.
Sesuai instruksi itu, pilot beserta dokter kesehatan langsung mempersiapkan proses evakuasi medis udara secara cepat.
Baca juga: Pimpin Peringatan HUT Ke-75 TNI AU, Ini Pesan Kasau Marsekal Fadjar
Pilot Heli pun mengecek seluruh perlengkapan dan alat-alat yang akan dibawa dalam proses evaluasi.
Begitu juga tim dokter kesehatan TNI AL. Mereka langsung bergegas mengambil peralatan medis yang mungkin dibutuhkan selama evakuasi.
Tak kurang dari 10 menit, seluruh persiapan proses evakuasi telah dilaksanakan.
Dibawa terik panas serta angin laut yang kencang, Pilot Heli bersama 2 orang kru dokter dan personil TNI AL mulai mengudara perlatan.
Pasalnya, penerbangan Helikopter jenis Bell ini terbilang sulit karena harus mengudara di tengah laut serta KRI Teluk Bintuni-520 yang terus membelah laut Bangka Belitung.
Penerbangan Heli langsung terpusat ke bagian atas Kapal KPLP Alugara. Karena, langkah yang akan dilakukan pertama adalah evakuasi korban yang luka.
Baling-baling Helikopter Skuadron Udara 400 itu pun mulai mengudara di atas laut.
Saat tepat di bagian atas KPLP Alugara, tim evakuasi langsung menjulurkan tali ke bawah untuk menarik korban ke atas Heli.
Proses evakuasi terbilang sangat dramatis karena harus dilakukan di tengah laut serta kapal yang terus bergerak maju.
Pilot dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) ini pun berhasil mengevakuasi korban ke atas Helikopter.
Korban lantas mendapat penanganan sementara sembari di bawa menuju KRI Teluk Bintuni-520.
Sesaat mendarat di KRI, tim dokter kesehatan bergegas menuju Helikopter untuk langsung mengevakuasi korban ke ruang perawatan.
Pilot pun kembali mempersiapkan penerbangan untuk kembali membawa perbekalan ke KPLP Alugara.
Seluruh proses evakuasi korban di Kapal KPLP Alugara merupakan serial evakuasi medis dalam Latihan Operasi Pendaratan Administrasi (Latopratmin) TNI AL tahun 2021.
Serial latihan ini merupakan rangkaian mempersiapkan menjelang latihan puncak TNI AL Armada Jaya.
Terutama, dalam mempersiapkan personil maupun alusista yang digunakan.
Serial latihan Latopratmin tahun 2021 ini turut disaksikan oleh Panglima Kolinlamil Laksda TNI Irvansyah dan Komandan KRI Teluk Bintuni 520 Letkol Laut (P) Andrik Irwanto.
Kadispen Kolinlamil Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan serial Latopratmin) TNI AL tahun 2021.
Tahun ini juga, kata Widyo, latihan ini turut melibatkan KPLP dan Bea Cukai.
"Serial latihan evakuasi medis bekerja sama dengan Kapal KPLP," ucapnya.
Adapun kekuatan yang dilibatkan pada latihan yang digelar mulai tanggal 8-14 April 2021 di Dabo Singkep, Kepulauan Riau ini adalah sebagai berikut:
1. Total personil yang terlibat dalam latihan yakni 784 orang.
2. Total alusista yang terlibat 7 Kapal dan 1 Helikopter.
3. 4 unsur Kolinlamil sebagai unsur ST angkut: KRI TBN-520, KRI TLP-540, KRI ABN-503, KRI MTW-949
4. 1 unsur Koarmada 1 sebagai unsur ST Lindung: KRI HLS-630.
5. 1 unsur Puspenerbal: 1 Hali Bell (HU-4206).
6. Kormar sebagai Satggasrat: 1 KI Pasmar-1 (100 orang).
7. 2 unsur instansi lain (Komcad/Komduk ST Lindung): KN Alugoro (KPLP) Kapal Patroli 28 M, BC-8004 (Bea Cukai), Kapal Patroli 28 M.