Pesan Menteri Agama Yaqut Cholil dalam Kongres VI PIKI: Bangun Budaya, Hargai Peran Intelektual
PIKI menggelar kongres VI di Hotel Gran Melia, Jakarta, Sabtu-Minggu (10-11/4/2021). Ini pesan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam acara tersebut
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) menggelar kongres VI di Hotel Gran Melia, Jakarta, Sabtu-Minggu, 10-11 April 2021.
Acara yang berlangsung selama 1,5 hari itu mengangkat tema "Tegakkanlah Keadilan" (Amos 5:15b).
Ketua SC Kongres VI PIKI, David Pajung mengatakan, seharusnya kongres yang digelar lima tahun ini digelar pada tahun lalu, tapi ditunda karena pandemi Covid-19.
Kini, Kongres VI PIKI digelar secara luring dan daring dengan tetap memenuhi ketentuan AD/ART PIKI.
"Kongres juga digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti pelaksanaan swab antigen yang bekerjasama dengan RS PGI Cikini," kata David dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.
Kongres VI PIKI diawali dengan ibadah penyampaian firman oleh Pdt Dr Sulaiman Manguling M.Th dengan firman Tegakkanlah Keadilan dari Amos 5:1-15b.
Ketua Umum DPP PIKI Baktinendra Prawiro mengatakan, PIKI telah melakukan penataan organisasi secara internal selama lima tahun.
PIKI juga memberikan sejumlah masukan berdasarkan kajian kepada pemerintah terkait hal-hal yang terjadi dalam konteks kemasyarakatan dan berbangsa.
Oleh DPP PIKI periode 2015-2020, keberadaan PIKI yang didirikan pada 1963 juga dilakukan re-discovery, re-vitalisasi dengan 29 DPD dan 59 DPC, dan re-inventing.
Hal ini berdasarkan berdasarkan pikiran kritis dan kajian obyektif dengan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum.
"Saya juga berterima kasih kepada sesama kolega DPP PIKI yang telah bersama dalam lima tahun melayani untuk PIKI."
"Ini akan dipertanggungjawabkan di depan Tuhan dan Kongres," kata dia.
Baktinendra pun memutuskan tidak mencalonkan diri untuk pemilihan Ketua Umum periode selanjutnya.
Sementara itu, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya mengatakan, ada dua kelompok intelektual secara sosiologis.