Tradisi yang Dilakukan Umat Hindu untuk Rayakan Hari Raya Galungan, Ini Makna Hari Raya Galungan
Inilah tradisi yang dilakukan umat Hindu untuk merayakan Hari Raya Galungan, beserta makna Hari Raya Galungan.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Pravitri Retno W

4. Tradisi Memasang Lamak dan Gantungan
Saat Hari Raya Galungan, umat Hindu juga memasang lamak dan gantungan.
Lamak dan gantungan ini dibuat dari bahan janur dan ron (daun enau yang berwarna hijau) yang didesain sedemikian rupa lalu dijarit.
Lamak dan gantungan ini kemudian akan dipasang pada setiap pelinggih.
Baca juga: 8 Kuliner Khas Bali yang Dihidangkan saat Perayaan Galungan
Baca juga: Fakta Unik Hari Raya Galungan di Bali, dari Upacara hingga Kuliner Khas
5. Tradisi Ngurek
Ngurek merupakan tradisi yang khas dilakukan umat Hindu di Bali.
Ngurek berasal dari kata urek yang berarti melubangi atau menusuk.
Saat tradisi Ngurek, beberapa orang akan berada dalam kondisi kerasukan.
Selain itu, mereka juga akan berusaha melukai dirinya sendiri.
Ngurek ini biasanya dilakukan menggunakan senjata tajam, misalnya seperti keris suci yang disebut sebagai Luk Kesiman.
6. Tape Ketan
Hari Raya Galungan selalu identik dengan tape ketan atau biasa disebut sebagai tape Galungan.
Tape ini dibuat menggunakan ketan dimana pembuatannya biasanya dilakukan saat penyekeban atau tiga hari sebelum Galungan.
Selain itu, tape ini juga dibuat menggunakan ragi dalam proses permentasinya dan juga bawang putih untuk memberi aroma khas pada tape itu sendiri.