Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tradisi yang Dilakukan Umat Hindu untuk Rayakan Hari Raya Galungan, Ini Makna Hari Raya Galungan

Inilah tradisi yang dilakukan umat Hindu untuk merayakan Hari Raya Galungan, beserta makna Hari Raya Galungan.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Tradisi yang Dilakukan Umat Hindu untuk Rayakan Hari Raya Galungan, Ini Makna Hari Raya Galungan
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Sejumlah umat Hindu bersambahyang untuk peringati Hari raya Galungan di Pura Kerta Jaya, Kota Tangerang, Banten, Rabu (16/9/2020). Ini 6 tradisi yang dilakukan umat Hindu untuk merayakan Hari Raya Galungan, beserta makna Hari Raya Galungan. 

Untuk memberi warna pada tape, biasanya digunakan daun suji atau daun katuk sehingga tape tersebut berwarna hijau.

Biasanya pembuatan tape ini akan dilakukan pada suatu wadah yang dipinggirnya diisi daun pisang.

Kemudian wadah tersebut ditutup rapat dan dibuka saat penampahan Galungan yang selanjutnya digunakan sebagai sarana upakara saat Hari Raya Galungan.

Sejumlah wanita Hindu menyiapkan sesajen saat bersembahyang Hari Raya Galungan di Pura Giri Natha, Makassar, Rabu (21/5). Perayaan hari kemenangan kebenaran (Dharma) di atas kejahatan (Adharma) tersebut diisi dengan persembahyangan di Pura tiap desa adat di seluruh Bali. tribunt imur/muhammad abdiwan
Sejumlah wanita Hindu menyiapkan sesajen saat bersembahyang Hari Raya Galungan di Pura Giri Natha, Makassar, Rabu (21/5). Perayaan hari kemenangan kebenaran (Dharma) di atas kejahatan (Adharma) tersebut diisi dengan persembahyangan di Pura tiap desa adat di seluruh Bali. (tribunt imur/muhammad abdiwan)

Baca juga: Berikut 13 Ucapan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan Berbahasa Bali dan Indonesia

Makna Hari Raya Galungan

Dikutip dari Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat, Hari Raya Galungan mempunyai makna memperingati kemenangan Dharma melawan Adharma.

Secara rohani, manusia mengendalikan hawa nafsu yang sifatnya mengganggu ketentraman batin yang nantinya berekspresi dalam kegiatan sehari-hari, baik secara individu maupun kelompok.

Hawa nafsu dalam diri kita dikenal dengan nama Kalatiga, yakni tiga macam kala secara bersama-sama dimulai sejak hari Minggu sehari sebelum penyajaan, hari Senin dan berakhir hari Selasa (Penampahan Galungan).

Berita Rekomendasi

Maksud dari tiga kala yakni:

1. Kala Amangkurat, yakni nafsu yang selalu ingin berkuasa, ingin menguasai segala keinginan secara batiniah dan nafsu ingin memerintah bila tidak terkendali tumbuh menjadi nafsu serakah untuk mempertahan­kan kekuasaan sekalipun me­nyimpang dari kebenaran.

2. Kala Dungulan yang berarti segala nafsu untuk mengalahkan semua yang dikuasai oleh teman kita atau orang lain.

3. Kala Galungan, yakni nafsu untuk menang dengan berbagai dalih dan cara yang tidak sesuai dengan norma maupun etika agama.

(Tribunnews.com/Latifah/Yurika)

Berita lainnya terkait Hari Raya Galungan

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas