Ketua Banggar DPR Bantah Bagi-bagi Uang Hingga Warga Berkerumun di Sumenep
Said mengatakan video viral beredar di media sosial yang berisi pembagian uang hingga warga berkerumun itu hoax atau tidak benar.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah membantah membagikan uang hingga warga berkerumun di Sumenep, Jawa Timur.
Said mengatakan video viral beredar di media sosial yang berisi pembagian uang hingga warga berkerumun itu hoax atau tidak benar.
Said menceritakan peristiwa ribuan warga berkerumun di depan rumah, di Sumenep, terjadi pada Rabu (14/4).
Namun, video yang viral di media sosial dinarasikan bahwa pihaknya membagikan uang.
Padahal, menurut Said tak ada pembagian uang pada hari ini. Said mengatakan hanya membagikan takjil kepada warga.
“Padahal sama sekali tidak ada pembagaian uang. Seperak pun tidak ada pembagian uang, tapi ditulis ada pembagian uang,” kata Sadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/4/2021).
Said mengatakan pembuat video viral tersebut merupakan tetangganya seorang pemuda berusia 22 tahun.
Baca juga: Edhy Prabowo Arahkan Antam Novambar Urus Bank Garansi untuk Tampung Uang Suap Ekspor Benur
Pembuat video itu tak bermaksud menyebarkan hoax, namun ada pihak lain yang menuliskan keterangan tak tepat sehingga warga berkerumun.
“Masa iya sih saya akan ngumpulin orang ribuan di depan rumah saya. Toh saya di Jakarta dan untuk apa? Mau gagah-gagahan? Kan tidak masuk akal,” ujar Said.
Said mengungkapkan, memang pihaknya kerap membagian bantuan kepada masyarakat Madura.
Namun soal pembagian uang yang viral itu dia tegas membantah.
“Kalau takjil saya harus akui, iya, kalau ada pembagian kambing sebelumnya pada guru ngaji 20 kambing di satu kecamatan, iya, dalam rangka pemberdayaan para guru ngaji,” ucapnya.
Kepada pembuat video, Said sudah memaafkan dan tidak akan memproses hukum. Said mengatakan tak tega dengan pemuda tetangganya itu.
“Walau pun pembuat hoaksnya sudah ditangani aparat juga. Cuma biasalah, kalau sudah di aparat, bikin surat pernyataan, minta maaf, ya sebatas minta maaf. Karena lama-lama enggak tega juga kalau orang tuanya, ibunya datang minta tolong supaya dikeluarkan, kan susah juga kami-kami ini akhirnya,” ujarnya.
Said cukup geram dengan narasi video viral yang menyebut ada pembagian uang di depan rumahnya. Dia menilai seperti ada pembunuhan karakter terhadap dirinya.
“Tapi lucunya pembagian uang enggak ada sama sekali kata manisnya, zakat kek, enggak ada, langsung pembagian uang. Ini memang mau bunuh karakter saya ya. Ngeri sekali,” pungkasnya.