Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Komisi I DPR Minta TNI Lakukan Penyidikan Atas Peristiwa KRI Nanggala 402

TNI diminta segera melakukan penyelidikan terkait hilangnya Kapal KRI Nanggala 402 di perairan utara Pulau Bali.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Anggota Komisi I DPR Minta TNI Lakukan Penyidikan Atas Peristiwa KRI Nanggala 402
TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala 402 milik TNI AL hilang kontak di Perairan Utara Pulau Bali saat sedang melaksanakan latihan penembakan torpedo, pada hari Rabu 21 April 2021. Posisi terakhir diperkirakan 60 mil atau 95 kilometer di utara Pulau Bali. Hal tersebut disampaikan Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad, S.I.P. saat memberikan konferensi pers dihadapan awak media, bertempat di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali, Kamis (22/4/2021). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI fraksi PPP Muhammad Iqbal meminta TNI segera melakukan penyelidikan terkait hilangnya Kapal KRI Nanggala 402 di perairan utara Pulau Bali.

"Kami meminta agar TNI melakukan penyelidikan, sehingga diketahui dengan pasti penyebab hilangnya kapal tersebut," kata Iqbal dalam keterangannya, Jumat (23/4/2021).

Iqbal menilai, hal tersebut sangat penting dilakukan mengingat kapal selam KRI Naggala 402 ini cukup tua usianya, yaitu diproduksi di Jerman pada tahun 1979.

Baca juga: Masih Cari KRI Nanggala 402, TNI: Pesawat Poseidon Diharapkan Bisa Segera Datang

Baca juga: Peristiwa KRI Nanggala 402, Legislator PPP Minta TNI Lakukan Audit Alutsista

Tertunya, terkait peristiwa ini, akan menimbulkan pertanyaan apakah kapal selam KRI Nanggala 402 masih layak atau tidak untuk dioperasikan.

Selain itu, Sekretaris Fraksi PPP MPR RI ini menyebut, bahwa Indonesia perlu memiliki kapal selam yang modern.

Terlebih, Indonesia merupakan negara kepulauan

"Indonesia perlu mempunyai kapal selam dan kapal perang modern demi menjaga kedaulatan Indonesia yang merupakan negara kepulauan," tegasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas