Pemimpin Thailand, Filipina, dan Laos Absen dalam KTT ASEAN
Pemimpin Thailand, Filipina, dan Laos dipastikan absen dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemimpin Thailand, Filipina, dan Laos dipastikan absen dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN atau ASEAN Leaders Meeting (ALM) yang akan berlangsung, Sabtu (24/4/2021).
Kabar tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (23/4/2021)
“Per saat ini 3 Pemimpin menyatakan tidak dapat hadir yaitu Thailand, Laos dan Filipina,” kata Menlu secara virtual kepada media.
Baca juga: Tujuh Kepala Negara ASEAN dan Pemimpin Junta Militer Myanmar Akan Hadir di Jakarta
Menlu berujar Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan pembicaraan juga dengan PM Thailand Kamis kemarin untuk membahas persiapan ALM ini.
Kepada Jokowi, PM Thailand Prayuth Chan-O-Cha menyampaikan permintaan maaf tidak dapat hadir karena situasi covid di dalam negeri.
Sebelumnya, para pemimpin ASEAN termasuk Presiden RI telah menerima undangan dari Sultan Brunei Darusslam, sebagai ketua ASEAN untuk menghadiri ALM yang akan diselenggarakan di Sekretariat ASEAN.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Turunkan 4.382 Personel untuk Pengamanan KTT ASEAN
“Kalau kita tengok ke belakang ALM ini merupakan inisiatif Indonesia dan merupakan tindak lanjut pembicaraan antara Presiden dengan Sultan Brunei Darussalam,” kata Menlu Retno.
Hingga saat ini, proses persiapan terus dilakukan pada tingkat SOM dan Menlu ASEAN.
Menlu RI juga telah melakukan pertemuan dengan Menlu Brunei dan Menlu Malaysia
Malam ini Retno Marsudi akan menjadi tuan rumah working dinner dengan semua Menlu ASEAN yang sudah hadir di Jakarta.
Baca juga: PM Vietnam Tiba di Indonesia Jelang KTT ASEAN Bahas Myanmar
“Dalam dinner ini tentunya kita akan bahas kembali persiapan terakhir,” katanya
Menlu RI berharap agar ALM besok akan dicapai kesepakatan mengenai langkah yang baik bagi rakyat Myanmar dan membantu Myanmar keluar dari situasi yang delicate ini.
ALM ini merupakan pertemuan in person para pemimpin ASEAN selama pandemi.
Komitmen para pemimpin untuk bertemu secara fisik merupakan refleksi dari kekhawatiran yang dalam ASEAN terhadap situasi yang terjadi di Myanmar dan tekad ASEAN untuk membantu Myanmar keluar dari situasi yang delicate.
“Dapat saya sampaikan pelaksanaan ALM dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat,” katanya.