Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Keretakan Besar, KRI Nanggala-402 Diprediksi Tenggelam di Kedalaman 850 M

Ada keretakan besar, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono menduga KRI Nanggala-402 diprediksi tenggelam di kedalaman 850 meter.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Ada Keretakan Besar, KRI Nanggala-402 Diprediksi Tenggelam di Kedalaman 850 M
AFP
Foto yang diambil pada tanggal 5 Oktober 2017 ini menunjukkan kapal selam Cakra Indonesia KRI Nanggala berlayar dari pelabuhan di Cilegon, Banten. KSAL Laksamana TNI Yudo Margono menduga KRI Nanggala-402 diprediksi tenggelam di kedalaman 850 meter. 

Terbaru, ada 21 KRI yang dikerahkan dalam proses pencarian, termasuk KRI Alugoro-405.

Riad juga menambahkan, empat unit kapal dari kepolisian ikut membantu pencarian.

Baca juga: Masih Cari KRI Nanggala 402, TNI: Pesawat Poseidon Diharapkan Bisa Segera Datang

Keempat kapal itu, lanjut Riad, dilengkapi dengan ROV atau remotely operated underwater vehicle.

"KRI yang dikerahkan pada proses pencarian ada 21, termasuk KRI Alugoro-405."

"Kita juga mendapat bantuan dari kepolisian sebanyak 4 kapal, Kapal Gelatik, Kapal Enggang, Kapal Barata, Kapal Balam."

"Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan ROV atau unit drone termasuk juga memiliki kemampuan alat sonar 2 dimensi," ujar Riad dalam konferensi pers di Bali, Jumat (23/4/2021), dikutip dari tayangan Kompas TV.

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala 402 milik TNI AL hilang kontak di Perairan Utara Pulau Bali saat sedang melaksanakan latihan penembakan torpedo, pada hari Rabu 21 April 2021. Posisi terakhir diperkirakan 60 mil atau 95 kilometer di utara Pulau Bali. Hal tersebut disampaikan Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad, S.I.P. saat memberikan konferensi pers dihadapan awak media, bertempat di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali, Kamis (22/4/2021). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala 402 milik TNI AL hilang kontak di Perairan Utara Pulau Bali saat sedang melaksanakan latihan penembakan torpedo, pada hari Rabu 21 April 2021. Posisi terakhir diperkirakan 60 mil atau 95 kilometer di utara Pulau Bali. Hal tersebut disampaikan Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad, S.I.P. saat memberikan konferensi pers dihadapan awak media, bertempat di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali, Kamis (22/4/2021). (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI)

Lebih lanjut, Riad menyebut kondisi KRI Nanggala-402 hanya bisa terdeteksi dengan menggunakan sonar.

Berita Rekomendasi

Sebab, saat ini kapal selam buatan Jerman itu sudah tidak bersuara.

"Kapal selamnya sudah diam, tidak ada suara, tinggal sonar yang bisa menangkap," ungkap Riad.

Sementara itu, Riad juga menuturkan, proses pencarian kapal selam ini masih berfokus pada temuan titik magnet berkekuatan tinggi di perairan utara Bali.

Untuk itu, titik magnet yang ditemukan KRI Pulau Rimau-724 pada Kamis kemarin, masih terus dikejar hari ini.

Baca juga: Peristiwa KRI Nanggala 402, Legislator PPP Minta TNI Lakukan Audit Alutsista

"Kemarin di KRI Rimau, ada satu titik magnet yang cukup kuat. Nah, mudah-mudahan itu tidak berubah. Akan dikejar ini," ujar Riad.

"Mudah-mudahan ini akan menjadi titik terang," tambahnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Berita lain terkait Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas