Luncurkan Gerakan Indonesiaku Hijau, PKS: Pembangunan Tak Boleh Cuma Berorientasi Ekonomi
Kebijakan industrialisasi dan pembangunan ekonomi yang memarginalkan aspek lingkungan telah mencaplok luas lahan hutan, pertanian
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meluncurkan gerakan nasional Indonesiaku Hijau di Padepokan Bantaran, Ciliwung, Balekambang, Jakarta Timur, Ahad (25/4/2021).
Gerakan ini ditandai dengan pembagian 5.000 bibit pohon dan Gerakan Diet Plastik.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, PKS sebagai partai Islam memiliki visi mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin.
Baca juga: AHY Ungkap Tiga Poin Pembicaraanya Dalam Pertemuan Dengan PKS
Dia menjelaskan, gerakan Nasional Indonesiaku Hijau PKS ini adalah salah satu wujud rahmatan lil ‘alamin, bukan hanya kebaikan bagi sesama manusia, tapi juga bagi lingkungan dan seluruh alam semesta.
Syaikhu menyebut ancaman pemanasan global di Indonesia nyata adanya. Berbagai bencana juga terus mengalami peningkatan.
Kebijakan industrialisasi dan pembangunan ekonomi yang memarginalkan aspek lingkungan telah mencaplok luas lahan hutan, pertanian, dan perkebunan.
Baca juga: Politikus PKS Minta Pemerintah Perhatikan Pendidikan Bagi Perempuan
"Bahkan kita menyaksikan, kebijakan pembangunan yang tidak ramah lingkungan dilegitimasi dengan disahkannya UU seperti UU Cipta Kerja dan UU Minerba," tutur Syaikhu.
PKS sebagai partai politik, kata dia, memiliki sikap politik yang jelas dan tegas pembangunan ekonomi harus berpijak kepada prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).
"Pembangunan tidak boleh hanya berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi semata. Buat apa pertumbuhan tinggi jika pertumbuhan itu mewariskan krisis dan bencana ekologis bagi generasi mendatang?" tanya Syaikhu.
Baca juga: 19 Tahun PKS, Ahmad Syaikhu Beri Catatan soal Demokrasi, Otonomi dan Penegakan HAM
"Kami mendukung pembangunan energi baru dan terbarukan. Kami menolak UU Cipta Kerja yang memberikan kelonggaran regulasi terkait aspek perlindungan lingkungan hidup," tegas Syaikhu.
Ketua Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan Hidup DPP PKS Mardani Ali Sera menyatakan dunia mengarah kepada penghancuran global karena krisis iklim.
Melalui gerakan Indonesiaku Hijau, Mardani berharap masyarakat tergerak, utamanya untuk menanam pohon.
Baca juga: Jokowi akan Reshuffle Kabinet, Mardani Ali Sera: Jangan Politik Dagang Sapi Lagi
“Ada krisis di depan mata kita, yang bisa kita prediksi, yakni krisis iklim. Produksi CO2 kita luar biasa sangat tinggi. Kita sebenarnya sedang mengarah kepada penghancuran global. Hanya satu cara menangkalnya, yaitu menanam pohon. Melalui gerakan Indonesiaku Hijau, kita gerakkan masyarakat Indonesia untuk menanam pohon. Gerakan ini ingin kami jadikan bukan hanya gerakan PKS saja, tapi milik seluruh masyarakat Indonesia,” buka Mardani.
Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS, Kurniasih Mufidayati, menyatakan gerakan ini siap untuk dilaksanakan di 34 provinsi di Indonesia melalui 1500 unit Rumah Keluarga Indonesia (RKI).
“Kegiatan ini didukung oleh 1500 Rumah Keluarga Indonesia di seluruh Indonesia. Mereka akan support dan bantu implementasi. Ini merupakan bentuk kepedulian PKS untuk mewujudkan konsep rahmatan lil alamin,” terang Mufida.