Cerita Tim Kemensos Berikan Dukungan Psikososial pada Keluarga Korban KRI Nanggala 402
Tri Rismaharini memerintahkan agar balai-balai di bawaah lingkungan kerjanya memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) terhadap keluarga korban.
Penulis: Triyo Handoko
Editor: Daryono
"Saya masih belum percaya, saya masih berharap ada keajaiban,” ucap Helen.
Korban memiliki 2 orang anak.
Baca juga: Upayakan Evakuasi KRI Nanggala-402, TNI AL Dapat Tawaran dari ISMERLO, Apa Itu?
Anak pertama, perempuan berusia 11 tahun dan saat ini duduk di kelas lima .
Sedangkan anak kedua, laki laki bernama berusia lima tahun.
Kondisi fisik istri korban, Helen masih terlihat lemas.
Secara psikologis Helen masih belum dapat menerima sepenuhnya kenyataan peristiwa yang menimpa suaminya.
Dalam kondisi ini, tim banyak mendengarkan luapan perasaan Helen atas kehilangan dan kecemasannya.
Pekerja sosial Balai Residen Galih Pakuan Bogor Yulia Herlina memberikan dukungan secara psikologis kepada Helen dengan berupaya membangkitkan semangatnya untuk tabah melalui fase terberat ini.
"Ada banyak keluarga dan rekan yang peduli dan selalu memberikan dukungan, pasti Ibu bisa melalui masa masa berat ini,” kata Yulia.
Kondisi tidak jauh berbeda terlihat pada anak pertama korban, yang sangat kehilangan sosok ayah yang menjadi panutannya selama ini.
Ia mengaku mengalami gangguan tidur sejak peristiwa musibah ini.
"Saya suka susah tidur, ingat ayah" ungkapnya.
Tim memberikan penguatan kepadanya dengan meyakinkan bahwa musibah ini akan dapat dilalui, tetap optimis untuk bangkit dan menjadi anak yang lebih kuat daripada sebelumnya.
Baca juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam, Menhan Prabowo Jadi Sasaran Tembak, Jokowi Diminta Evaluasi Kinerjanya
Tim juga banyak menggali hobi dan potensinya dengan harapan dapat menumbuhkan semangat dalam dirinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.