Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden dan Perdana Menteri Singapura Sampaikan Belasungkawa atas Musibah KRI Nanggala-402

Presiden Singapura Halimah Yacob dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong Sampaikan Belasungkawa atas Tenggelamnya KRI Nanggala-402.

Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Presiden dan Perdana Menteri Singapura Sampaikan Belasungkawa atas Musibah KRI Nanggala-402
WALLACE WOON / POOL / AFP
Presiden terpilih Halimah Yacob (tengah), Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (dua dari kanan) dan Ketua Mahkamah Agung Sundaresh Menon memasuki ruang kenegaraan sebelum upacara pelantikan presiden di Istana Kepresidenan Singapura, 14 September 2017. 

Lee Hsien Loong mengatakan bahwa rasa simpati dan perhatiannya bersama rakyat Indonesia di saat kesedihan ini.

Baca juga: Zulhas: Jadikan Musibah KRI Nanggala 402 Momentum Perbaiki Alutsista Nasional

Baca juga: Aksi Solidaritas ACT untuk Keluarga Awak KRI Nanggala-402

Kapal penyelamat kapal selam milik Singapura MV Swift Rescue. Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen menulis di Facebook bahwa kapal MV Swift Rescue dikerahkan pada Rabu (21/4/2021) untuk membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402.
Kapal penyelamat kapal selam milik Singapura MV Swift Rescue. Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen menulis di Facebook bahwa kapal MV Swift Rescue dikerahkan pada Rabu (21/4/2021) untuk membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402. (TWITTER @Ng_Eng_Hen via Kompas.com)

Singapura Kirim Kapal MV Swift Rescue

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, kapal penyelamat Singapura ini tiba di Indonesia untuk membantu pencarian KRI Nanggala 402 pada Sabtu (24/4/2021).

Diketahui, setelah hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) dini hari, kapal selam TNI AL, KRI Nanggala 402 akhirnya ditemukan.

Penemuan lokasi KRI Nanggala 402 itu bermula dari KRI Rigel yang berhasil mendeteksi citra bawah laut yang diduga bangkai KRI Rigel pada Minggu (25/4/2021) dini hari.

"Pada hari ini, Minggu 25 April 2021 pukul 01.01 WITA, dimana KRI Rigel yang sedang melaksanakan multibeam echosounder telah melaksanakan kontak bawah air yang signifikan di sekitar posisi datum atau saat tenggelamnya KRI Nanggala diketahui pertama kali pada kedalaman 800 meter," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi pers, Minggu, dikutip dari KompasTV.

Yudo melanjutkan, karena robot bawah laut atau Remotely Operated underwater Vehicle (ROV) yang dimiliki KRI Rigel hanya mampu menjangkau kedalaman 800 meter, proses pendeteksian dilanjutkan oleh kapal MV Swift Rescue Singapura. 

Berita Rekomendasi

Hal ini karena MV Swift Rescue Singapura memiliki ROV yang bisa menjangkau kedalaman lebih dari 800 meter.

Setelah itu, pada Minggu pagi, MV Swift Rescue Singapura menurunkan ROV-nya. 

"Pada (Minggu pagi) pukul 07.37 WITA, MV Swift Rescue menurunkan ROV guna menindaklanjuti kontak bawah laut yang tadi diberikan oleh KRI Rigel," ujar Yudo.

Setelah menurunkan ROV, MV Swift Rescue Singapura berhasil memotret KRI Nanggala 402 pada kedalaman 838 meter dalam kondisi terbelah menjadi tiga bagian. 

"Posisi (KRI Nanggala berada di) 07 derajat 48 menit 56 detik selatan, 114 derajat 51 menit 20 detik timur yaitu yang tepatnya dari datum I tadi, lokasi tenggelamnya KRI Nanggala, bejarak 1500 yard di selatan pada kedalaman 838 meter.


"Ini tercatat bagian-bagian dari KRI Nanggala. Di sana KRI Nanggala terbelah jadi tiga bagian," beber Yudo.

(Tribunnews.com/Fajar/Daryono)

Berita lain terkait Kapal Selam Nanggala-402

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas