Tanpa KRI Nanggala, Indonesia Kini Hanya Punya 4 Kapal Selam
Adapun, empat Kapal Selam yang tersisa yaitu, KRI Cakra 401, KRI Nagapasa 403, KRI Ardadeli 404, serta KRI Alugoro 405.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Laut kini tinggal memiliki empat unit Kapal Selam yang berfungsi dan siap digunakan
Tentunya, ini setelah peristiwa Kapal Selam KRI Nanggala 402 tenggelam diperairan utara Pulau Bali pada Rabu, lalu.
Adapun, empat Kapal Selam yang tersisa yaitu, KRI Cakra 401, KRI Nagapasa 403, KRI Ardadeli 404, serta KRI Alugoro 405.
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono mengatakan, bahwa KRI Cakra 401masih melaksanakan perawatan atau overhaul.
Sementara, tiga unit kapal selam lainnya siap melaksanakan operasi.
Hal itu disampaikan Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono saat konferensi pers di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/4/2021).
Baca juga: Pasca Tenggelamnya KRI Nanggala 402, Sejumlah Tokoh Minta Pemerintah Audit dan Evaluasi Alutsista
"Kita sekarang ini sisa empat kapal selam, satunya sejenis Nanggala, yaitu KRI Cakra 401. Sekarang sedang overhaul. Kemudian yang tiga lagi saat ini kondisinya siap melaksanakan operasi," kata Ahmadi Heri.
Sementara, Asrena KASAL Laksamana Muda Muhammad Ali mengatakan, pihaknya akan melakukan audit dan investigasi terkait peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402.
Pihaknya juga akan turut melibatkan para pakar dan ahli kapal selam.
"Kalau masalah di audit pastinya kita audit. Jadi kita akan investigasi semua. Tapi harus menghadirkan para pakar bukan para pengamat. Para ahli kapal selam dan ahli pembuat kapal selam," jelasnya.
Evaluasi alutsista
Pasca insiden tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 dan gugurnya 53 awak kapal, membuat beberapa tokoh meminta pemerintah melakukan audit dan evaluasi Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista).
Permintaan tersebut untuk meminimalisir kejadiaan serupa terulang kembali.